Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PARA pemimpin Uni Eropa setuju untuk menjatuhkan sanksi terhadap para pejabat di Belarus, Jumat (2/10) pagi WIB, mengakhiri kebuntuan diplomatik dengan Siprus yang setuju mengirim pesan keras kepada Belarus.
Daftar sanksi tersebut menargetkan sekitar 40 pejabat senior di Belarus yang dituduh memalsukan hasil pemilihan presiden dan berada di balik tindakan keras terhadap pengunjuk rasa damai setelah pemilu 9 Agustus.
"Kami memutuskan, hari ini, untuk menerapkan sanksi," kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel kepada wartawan setelah memimpin KTT di Brussel.
"Sangat penting untuk melakukan apa yang kami putuskan beberapa minggu yang lalu, dan mengirimkan sinyal kami dapat dipercaya," lanjutnya.
Baca juga: Pertempuran Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh Terus Memanas
Namun, Presiden Belarus Alexander Lukashenko, yang dianggap berbagai pihak bertanggung jawab terkait pemalsuan proses pemilu, tidak termasuk dalam daftar sanksi.
Michel mengatakan blok itu akan mengikuti situasi dan dapat mengubah daftar sanksi.
Sanksi tersebut termasuk pembekuan aset dan larangan perjalanan bagi mereka yang menjadi sasaran. (DW/AFP/OL-1)
Para atlet itu dapat lolos ke Olimpiade dengan melewati pemeriksaan ganda, yang pertama dilakukan oleh federasi olahraga internasional terkait, kemudian oleh IOC.
Atlet Individu Netral (AINs) dari kedua negara tidak akan ambil bagian dalam parade delegasi dan tim di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 karena mereka mewakili diri sendiri.
Aryna Sabalenka berusaha mencetak sejarah dengan mempertahankan gelar Australian Open saat bertemu dengan "Queen Wen" Zheng Qinwen dari Tiongkok.
Atlet dari Rusia dan Belarus telah menghadapi sanksi dari banyak cabang olahraga sejak Moskow melancarkan serangan ke Ukraina, Februari 2022.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah memperingatkan Israel dan sekutunya agar tidak melancarkan serangan terhadap Iran.
Pemimpin oposisi Belarus Svetlana Tikhanovskaya mengajak pemimpin dunia tidak mengabaikan negaranya dan tidak menjadikannya sebagai hadiah penghiburan bagi Putin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved