Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
POLISI antihuru-hara Belarus, Minggu (13/9), menahan lebih dari 400 demonstran saat puluhan ribu orang turun ke jalan menjelang pertemuan antara Presiden Alexander Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Lebih dari 100 ribu orang diperkirakan ambil bagian dalam aksi di Minsk selama empat akhir pekan terakhir menuntut Lukashenko mengundurkan diri karena dianggap curang dalam pemilihan presiden Belarus, 9 Agustus lalu.
Polisi yang mengenakan seragam atau berpakaian warga sipil menahan warga yang ambil bagian dalam demonstrasi. Para polisi mendorong dan memukul para demonstran itu.
Baca juga: Turki Konfirmasi Kapalnya telah Kembali dari Laut Mediterania
Polisi Belarus juga menggunakan shotgun untuk menembakkan tembakan peringatan ke udara.
Akses internet di Minsk dibatasi dan stasiun kereta utama ditutup selama aksi demonstrasi berlangsung.
"Lebih dari 400 orang ditangkap di berbagai lokasi di ibu kota," ungkap Kementerian Dalam Negeri Belarus dalam keterangan resmi.
Ribuan orang lain melakukan aksi di kota lain di Belarus seperti Gomel, Grodno, dan Brest. (AFP/OL-1)
Para atlet itu dapat lolos ke Olimpiade dengan melewati pemeriksaan ganda, yang pertama dilakukan oleh federasi olahraga internasional terkait, kemudian oleh IOC.
Atlet Individu Netral (AINs) dari kedua negara tidak akan ambil bagian dalam parade delegasi dan tim di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 karena mereka mewakili diri sendiri.
Aryna Sabalenka berusaha mencetak sejarah dengan mempertahankan gelar Australian Open saat bertemu dengan "Queen Wen" Zheng Qinwen dari Tiongkok.
Atlet dari Rusia dan Belarus telah menghadapi sanksi dari banyak cabang olahraga sejak Moskow melancarkan serangan ke Ukraina, Februari 2022.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah memperingatkan Israel dan sekutunya agar tidak melancarkan serangan terhadap Iran.
Pemimpin oposisi Belarus Svetlana Tikhanovskaya mengajak pemimpin dunia tidak mengabaikan negaranya dan tidak menjadikannya sebagai hadiah penghiburan bagi Putin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved