Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Diplomat Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, David Schenker menyatakan optimisme baru bahwa blokade tiga tahun atas Qatar oleh negara-negara Arab akan segera berakhir.
Schenker mengungkapkan bahwa kemajuan dapat dibuat dalam beberapa minggu untuk mengakhiri blokade tiga tahun tersebut. Menurut Schenker, ada tanda-tanda fleksibilitas dalam negosiasi.
"Saya tidak ingin membahas seluruh diplomasi di dalamnya, tetapi ada beberapa gerakan. Saya ingin mengatakan bahwa ini akan menjadi masalah berminggu-minggu," kata Schenker.
Meski demikian, dia mendesak agar tetap berhati-hati. Pasalnya, belum ada perubahan mendasar dalam pembicaraan yang akan segera menghasilkan resolusi.
Perselisihan tersebut terjadi sejak 2017 ketika Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir memberlakukan boikot terhadap Qatar. Negara-negara Arab itu memutuskan hubungan diplomatik dan transportasi dengan menuduh Qatar mendukung terorisme.
Kuwait dan AS telah mencoba menengahi keretakan yang telah merusak upaya Washington untuk membentuk front persatuan melawan Iran, yang berjuang untuk supremasi regional dengan Arab Saudi.
"Tidak ada perubahan mendasar. Kami akan membuka pintu sekarang, tetapi dalam pembicaraan kami, kami merasa ada lebih banyak fleksibilitas. Jadi, kami berharap kami dapat mendekatkan kedua belah pihak dan akhiri gangguan ini," ujar Schenker.
"Ini adalah dua sisi yang digali, namun ada pengakuan bahwa ini adalah gangguan dari Iran," ungkapnya.
Baca juga: AS Cabut Lebih Dari 1.000 Visa WN Tiongkok
Schenker mengatakan Washington telah terlibat dalam upaya untuk mengakhiri keretakan di tingkat tertinggi, termasuk Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. Negara-negara yang memboikot itu menetapkan 13 tuntutan, termasuk menutup Jaringan Media Al Jazeera, menutup pangkalan militer Turki, menurunkan hubungan dengan Iran, dan memutuskan hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.
Qatar pada bulan Juli memenangkan putusan di Mahkamah Internasional karena melawan pembatasan wilayah udara oleh negara-negara Arab lainnya.
Presiden Donald Trump, yang memiliki hubungan dekat dengan para pemimpin Saudi dan Emirat, awalnya berpihak pada Qatar, tetapi sejak itu AS berusaha meredakan ketegangan. Washington memiliki pangkalan udara utama di luar ibu kota Qatar, Doha.
Pemerintahan Trump telah meningkatkan diplomasi di Teluk karena berusaha menunjukkan pencapaiannya menjelang pemilihan November. Dalam beberapa pekan terakhir, AS menandatangani kesepakatan dengan UEA untuk secara resmi menormalkan hubungannya dengan Israel dan telah bekerja secara terpisah dengan Qatar untuk bernegosiasi dengan Taliban Afghanistan. (AlJazeera/OL-14)
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
PEMERINTAH Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyusun protokol keamanan dalam menjaga data pribadi warga negara Indonesia (WNI)
Hingga kini Amerika Serikat belum memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang setara dengan regulasi Indonesia.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah Al Sisi melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk membahas pentingnya mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved