Paus Fransiskus Serukan soal Kesetaraan Akses Vaksin Covid-19

Faustinus Nua
19/8/2020 22:50
Paus Fransiskus Serukan soal Kesetaraan Akses Vaksin Covid-19
Paus Fransiskus(AFP/handout Vaican media)

PEMIMPIN umat Katolik Paus Fransiskus pada Rabu (19/8) mengatakan bahwa pandemi virus korona (covid-19) telah memperburuk ketidaksetaraan antara kaya dan miskin. Lantas Paus menyerukan vaksin universal yang disediakan untuk semua.

Dikutip AFP, ketika virus terus merenggut nyawa dan mendatangkan malapetaka pada ekonomi di seluruh dunia, Paus dalam beberapa bulan terakhir telah mencoba menggunakan semua kekuatan moralnya untuk menuntut masyarakat pasca-pandemi baru untuk lebih menghormati orang miskin dan lingkungan.

Seruan untuk keadilan sosial adalah tema umum yang digaungkan oleh pemimpin 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Paus menyaksikan kemiskinan dan krisis ekonomi yang melumpuhkan secara langsung di Argentina.

"Akan menyedihkan jika, untuk vaksin covid-19, prioritas diberikan kepada yang terkaya. Akan menyedihkan jika vaksin ini menjadi milik bangsa ini atau lainnya, daripada universal dan untuk semua," kata paus Fransiskus selama audiensi tradisional Rabu (19/8).

Baca juga : Jerman Bakal Terima Vaksin Covid-19 Awal 2021

Bersamaan dengan penyediaan vaksin, dunia juga harus menyembuhkan virus yang lebih besar, yaitu ketidakadilan sosial, ketidaksetaraan kesempatan, marginalisasi, dan kurangnya perlindungan bagi kaum lemah.

Adapun, perusahaan farmasi di dunia tengah berlomba untuk menjadi yang pertama meluncurkan vaksin, yang telah menewaskan hampir 775.000 orang di seluruh dunia sejak kemunculannya pada akhir Desember. Beberapa pemerintah telah membuat kesepakatan dengan perusahaan dan berharap mendapatkan pasokan eksklusif vaksin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menyerukan akses luas. Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, negara harus mencegah nasionalisme vaksin.(AFP/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya