Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lukashenko Klaim Moskow Siap Dukung Keamanan Belarus

Faustinus Nua
17/8/2020 09:53
Lukashenko Klaim Moskow Siap Dukung Keamanan Belarus
Pendukung kelompok oposisi Belarus menggelar aksi demonstrasi di Minsk(AFP/Sergei GAPON)

PRESIDEN Belarus Alexander Lukashenko mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah setuju membantu memastikan keamanan negara jika diperlukan lantaran ribuan orang terus melakukan protes terhadap pemerintahannya.

Menghadapi tantangan terbesar dalam pemerintahannya sejak mengambil alih kekuasaan pada 1994, Lukashenko meminta bantuan Moskow setelah memperingatkan bahwa ada ancaman tidak hanya bagi Belarus.

"Untuk membicarakan elemen militer, kami memiliki kesepakatan dengan Rusia sebagai bagian dari negara persatuan dan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO). Situasi seperti itu termasuk dalam perjanjian itu," kata Lukashenko kepada para kepala pertahanan menurut kantor berita negara Belta.

Baca juga: Ratusan Warga Spanyol Gelar Aksi Protes Antimasker di Madrid

"Saya melakukan percakapan yang panjang dan penting hari ini dengan presiden Rusia. Kami setuju bahwa pada permintaan pertama kami, bantuan komprehensif akan diberikan untuk memastikan keamanan Belarusia," lanjutnya.

Belarus dan Rusia telah membentuk negara persatuan yang menghubungkan ekonomi dan militer mereka. Sementara CSTO adalah aliansi militer antara enam negara pecahan Uni Soviet.

Sebelumnya, para pengunjuk rasa menuntut agar Lukashenko mengundurkan diri. Mereka mengatakan hasil pemilihan presiden 9 Agustus yang memberinya masa jabatan keenam adalah penipuan.

Pada Sabtu (15/8), ribuan pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Minsk, dengan seorang pengunjuk rasa meninggal. Beberapa menanggalkan kemeja mereka untuk memperlihatkan memar yang disebabkan pemukulan oleh polisi.

Meskipun terjadi tindakan keras polisi terhadap para pengunjuk rasa, termasuk penahanan sekitar 7.000 orang, demonstrasi telah berkembang menjadi gerakan antipemerintah terbesar sejak Lukashenko mengambil alih kekuasaan, 26 tahun lalu. (Aljazeera/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya