Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Tiongkok Ingin Ubah Nasib Taiwan Seperti Hong Kong

Haufan Hasyim Salengke
12/8/2020 18:30
Tiongkok Ingin Ubah Nasib Taiwan Seperti Hong Kong
Kemeriahan dekorasi LED di wilayah Distrik Banqiao, Taiwan.(AFP/Sam Yeh)

TIONGKOK dituding berupaya mengubah Taiwan yang demokratis menjadi bernasib seperti Hong Kong. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu.

Peringatan itu disampaikan Joseph saat bertemu dengan seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS), yang melakukan perjalanan diplomatik bersejarah.

Tindakan keras terhadap perbedaan pendapat di Hong Kong semakin meningkat. Setelah Tongkok menerapkan Undang-Undang Keamanan di pusat keuangan pada Juni lalu. Politisi oposisi didiskualifikasi dan sejumlah aktivis ditangkap.

Baca juga: Dinilai Lakukan Provokasi, Tiongkok Ancam Oposisi Hong Kong

Kekhawatiran terhadap nasib Hong Kong mulai muncul di Taiwan. Pulau dengan populasi 23 juta jiwa diklaim Beijing sebagai wilayahnya. Bahkan, Negeri Tirai Bambu bertekad merebut kekuasaan Taiwan suatu hari nanti.

Joseph mengatakan Taiwan hidup di bawah ancaman Tiongkok yang ingin mengambil kebebasan. "Hidup kami menjadi semakin sulit, karena Tiongkok terus menekan Taiwan agar menerima kondisi politiknya. Kondisi yang akan mengubah Taiwan menjadi Hong Kong berikutnya," ujar Joseph kepada Menteri Kesehatan AS, Alex Azar, di Taipei.

"Masyarakat Taiwan sangat lazim dengan ancaman. Baik itu militer, diplomatik, atau ancaman epidemi," pungkas Joseph.

Azar berada di Taipei untuk kunjungan selama tiga hari. Itu dinilai sebagai kunjungan tingkat tertinggi dari AS, sejak mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke Tiongkok pada 1979.

Baca juga: Tiongkok Sahkan UU Keamanan Nasional Hong Kong

Beijing telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer dan ekonomi terhadap Taiwan. Tepatnya sejak Tsai Ing-wen terpilih sebagai Presiden Taiwan pada 2016. Awal tahun ini, dia kembali memenangkan masa jabatan kedua.

Tiongkok mengimbau Taiwan untuk menerapkan versi “satu negara, dua sistem”, seperti yang diaplikasikan pada Hong Kong. Seharusnya, itu menjamin kebebasan dan otonomi tertentu dari daratan yang otoriter.

Semua partai politik arus utama di Taiwan menolak proposal dari Tiongkok. Senin lalu, Tiongkok diketahui mengirimkan jet tempur yang melewati perbatasan de facto di Selat Taiwan.(AFP/OL-11)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya