Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
AMERIKA Serikat meneken kontrak senilai 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp22 triliun) dengan produsen obat Moderna Inc terkait pembelian 100 juta dosis calon vaksin covid-19 buatannya, demikian diungkapkan perusahaan itu dan Gedung Putih, Selasa (11/8).
AS dalam beberapa pekan terakhir terlibat dalam sejumlah kontrak untuk mendapatkan ratusan juta dosis calon vaksin covid-19 dari beberapa perusahaan. Langkah itu menjadi bagaian dari program Operation Warp Speed, yang bertujuan menyalurkan vaksin di negara tersebut pada akhir tahun.
Satu dosis Moderna dibanderol sekitar 30,50 dolar AS (sekitar Rp449.197) per orang untuk paket dua dosis. Harga itu sejalan dengan kontrak-kontrak lainnya yang disepakati oleh AS bersama beberapa produsen calon vaksin.
baca juga: Rusia Beri Nama Vaksin Covid-19 Pertama di Dunia Sputnik V
Vaksin Moderna, mRNA-1273, merupakan salah satu dari segelintir calon vaksin yang telah memasuki uji klinis tahap akhir. Riset tersebut, yang bertujuan melibatkan 30.000 orang, sedang dalam proses yang bakal rampung pada September mendatang, kata perusahaan itu pada Agustus. (OL-3)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved