Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KETIKA para ilmuwan di seluruh dunia berjuang untuk mengembangkan vaksin virus korona baru (covid-19), profesor Universitas Kyushu, Takahiro Kusakabe, dan timnya sedang bekerja untuk mengembangkan vaksin unik menggunakan ulat sutera.
Dalam proyeknya, masing-masing ulat merupakan pabrik yang memproduksi sejenis protein untuk dijadikan bahan utama dalam produksi vaksin. Kusakabe mengatakan dimungkinkan untuk membuat vaksin oral dan bertujuan untuk memulai uji klinis pada manusia pada 2021.
Di sebuah gedung di kampus Universitas Kyushu di Fukuoka, Jepang bagian barat, “Kami memiliki sekitar 250.000 ulat sutra di sekitar 500 filogeni berbeda (garis famili)," kata Kusakabe.
Di labnya, mahasiswa sukarelawan dengan izin khusus dari universitas bekerja keras dalam pengembangan vaksin.
Baca juga : Rusia Tawarkan Pasok Vaksin Covid-19 ke Filipina
Tim telah memetakan rencana penelitian untuk mengembangkan vaksin yang efektif.
Dari ribuan serangga di lab, "Kami telah menemukan sejenis ulat sutera yang dapat memproduksi protein secara efisien," kata Kusakabe.
Di Jepang, Anges, sebuah perusahaan bioteknologi yang didirikan oleh para peneliti Universitas Osaka, memimpin dalam pengembangan vaksin covid-19. Vaksin DNA yang sedang dikembangkan oleh perusahaan ditujukan untuk mengirimkan gen protein lonjakan ke tubuh manusia, mendorong tubuh untuk menciptakan protein dan memicu kekebalan terhadap virus.
Kusabe berharap sudah menyelesaikan pengujian hewan pada awal 2021 dan kemudian memulai pengujian klinis pada manusia. (Nikkei/OL-2)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved