Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

AS Mulai Tes Final Kandidat Vaksin Covid-19

Haufan Hasyim Salengke
28/7/2020 08:47
AS Mulai Tes Final Kandidat Vaksin Covid-19
Markas besar Moderna di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat(AFP/Maddie Meyer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA)

STUDI vaksin covid-19 terbesar di dunia dimulai di Amerika Serikat (AS), Senin (27/7), dengan 30 ribu sukarelawan terencana pertama.

Vaksin dibuat bersama dengan Moderna Inc--salah satu dari beberapa kandidat dalam rangkaian akhir dari perlombaan vaksin global.

Moderna Inc mengumumkan telah memulai uji coba tahap akhir yang didukung pemerintah AS untuk menilai kandidat vaksin covid-19 terhadap sekitar 30.000 orang dewasa yang tidak memiliki penyakit pernapasan yang disebabkan virus korona baru itu.

Saham Moderna yang berbasis di Cambridge, Massachusetts naik 11% di angka US$81,31 pascapengumuman itu.

Baca juga: Covid-19, Darurat Kesehatan Paling Parah yang Dihadapi WHO

Uji coba, bernama COVE, adalah yang pertama diimplementasikan di bawah upaya yang dikenal Operation Warp Speed pemerintah AS yang bertujuan mempercepat pengembangan, pembuatan, dan distribusi terapi serta vaksin untuk covid-19.

Pemerintah federal mendukung proyek vaksin Moderna dengan hampir US$1 miliar dan telah memilihnya sebagai salah satu yang pertama memasuki uji coba manusia skala besar.

“Tujuan utama dari penelitian itu adalah pencegahan penyakit covid-19 yang bergejala,” kata perusahaan itu.

National Institutes of Health mengatakan vaksin itu dikembangkan bersama oleh perusahaan bioteknologi Moderna, Inc, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, dan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID).

Uji coba akan dilakukan di 89 situs penelitian klinis AS dengan sukarelawan dewasa yang tidak memiliki covid-19, menurut pernyataan itu.

Direktur NIAID Anthony Fauci mengatakan hasil dari pengujian klinis sebelumnya menunjukkan vaksin itu aman dan imunogenik, mendukung dimulainya uji klinis Fase 3.

"Percobaan yang ketat secara ilmiah, acak, dan terkontrol plasebo dirancang untuk menentukan apakah vaksin dapat mencegah covid-19 dan untuk berapa lama perlindungan tersebut dapat berlangsung," bebernya.

Operation Warp Speed merupakan sebuah program pemerintah yang bertujuan mulai memberikan jutaan dosis vaksin yang efektif pada akhir 2020.

Percobaan ini dirancang untuk menentukan apakah vaksin dapat mencegah covid-19 yang bergejala setelah dua dosis dan untuk mempelajari apakah vaksin dapat mencegah infeksi parah dengan atau tanpa gejala penyakit itu, kata NIH.

Mereka juga berusaha menjawab apakah vaksin tersebut dapat mencegah kematian yang disebabkan covid-19 dan jika hanya satu dosis apakah mampu mencegah gejala covid-19.

Sukarelawan percobaan akan menerima dua suntikan sekitar 28 hari terpisah dan beberapa peserta akan ditempatkan secara acak ke kelompok kontrol yang akan diberikan dosis plasebo. (Al Jazeera/AA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya