Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
ANGKA kematian akibat virus korona (Covid-19) di Brasil melampaui 80.000 kasus pada Senin (20/7), menurut data Kementerian Kesehatan setenpat. Brasil menjadi negara kedua yang paling terpukul setelah Amerika Serikat dengan lonjakan kasus hingga 4 kali lipat dalam 2 bulan terakhir. Pada 21 Mei, negara itu masih mencatat 20.000 kasus kematian.
Dikutip AFP, negara Amerika Latin yang berpenduduk 212 juta orang itu secara teratur mencatat lebih dari 1.000 kematian baru per hari. Meskipun angka untuk hari Senin lebih rendah, yaitu 632, namun jumlah total kasus kematian menjadi 80.120.
Baca juga: Saudi Buka Ibadah Haji untuk 1.000 Jemaah Mulai 29 Juli
Selain itu, Brasil juga telah mengkonfirmasi 2,1 juta total infeksi. Para ahli mengatakan bahwa angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, mengingat tes belum dilakukan semua.
WHO mengatakan wabah di Brasil mungkin akan mencapai puncaknya meski rata-rata kasus hariannya tetap tinggi. Sehingga, ada peluang bagi otoritas untuk menekan penularan yang lebih luas lagi.
"WHO berbicara tentang puncaknya, tetapi masalahnya adalah, levelnya tetap sangat tinggi, dan tampaknya akan tetap seperti itu selama beberapa waktu," kata Mauro Sanchez, seorang ahli epidemiologi di Universitas Brasilia.
Sementara, Presiden Jair Bolsonaro yang juga terinfeksi covid-19 mendapat banyak kritikan. Dia telah mengabaikan semua protokol untuk menekan penyebaran virus. Bahkan mengizinkan daerah-daerah di Brasil untuk tetap membuka kegiatan ekonominya.(AFP/OL-6)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved