Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PAUS Fransiskus mengatakan dirinya sangat tertekan setelah mengetahui bangunan bersejarah di Turki, Hagia Sophia, diubah kembali menjadi masjid.
Pimpinan Gereja Katolik Roma itu merasa sedih dengan keputusan tersebut. “Pikiranku pergi ke Istanbul. Saya sedang memikirkan Hagia Sophia. Saya sangat tertekan,” kata Paus dalam reaksi pertama Vatikan terhadap keputusan yang menuai kritik internasional.
Dikutip The Guardian, pada Sabtu (11/7), surat kabar Vatikan L’Osservatore Romano melaporkan reaksi dari berbagai negara terhadap keputusan itu. Tak ada komentar apa pun yang ditambahkan. Reaksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan dunia internasional terhadap putusan mengubah monumen era Bizantium itu.
Sebagai magnet bagi wisatawan di seluruh dunia, Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral pada kekaisaran Bizantium Kristen. Namun, diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada 1453.
Dewan Gereja Sedunia atau WCC menulis kepada Erdogan yang mengungkapkan kesedihan dan kegelisahan atas langkah tersebut, serta mendesak untuk membalikkan keputusannya.
“Sebagai museum warisan dunia, Hagia Sophia telah menjadi tempat keterbukaan, pertemuan, dan inspirasi bagi orang-orang dari semua bangsa,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Sedunia (WCC) yang dirilis pada Sabtu (11/7).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak kecaman internasional atas keputusan mengubah status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid. Ia mengatakan keputusan itu mewakili keinginan negaranya untuk menggunakan hak kedaulatannya.
“Mereka yang tidak mengambil langkah melawan islamofobia di negara mereka sendiri... menyerang keinginan Turki untuk menggunakan hak-hak kedaulatannya,” kata Erdogan pada upacara yang ia hadiri melalui konferensi video, Sabtu (11/7), dilansir Aljazeera, kemarin.(TheGuardian/Aljazeera/Van/Ins/I-1)
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
ISRAEL dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata mendapat dukungan dari Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved