Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

UNESCO Tinjau Perubahan Status Museum Hagia Sophia

MI
11/7/2020 04:05
UNESCO Tinjau Perubahan Status Museum Hagia Sophia
Wisatawan mengunjungi Museum Hagia Sophia di Istanbul, Turki(AFP)

ORGANISASI Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengatakan perubahan status Museum Hagia Sophia ditinjau terlebih dahulu oleh Komite Warisan Dunia.

“Setiap perubahan status Museum Hagia Sophia di Istanbul, yang berdiri sejak abad ke-6, juga harus diberitahukan kepada UNESCO,” kata badan PBB itu, Kamis (9/7) waktu setempat.

“Pengadilan administrasi utama Turki pada Jumat (10/7) akan mengumumkan bahwa perubahan status Hagia Sophia pada 1934 menjadi museum adalah tindakan yang melanggar hukum,” kata dua pejabat Turki, seperti dikutip Antara.

Putusan seperti itu akan membuka jalan bagi perubahan fungsi bangunan museum menjadi masjid. UNESCO mengatakan, Hagia Sophia ada dalam daftar situs warisan dunia sebagai museum dan karena itu memiliki komitmen dan kewajiban hukum tertentu.

“Dengan demikian, negara harus memastikan bahwa tidak ada modifikasi yang merusak nilai universal luar biasa dari sebuah situs yang terdaftar di wilayahnya,” kata UNESCO.

“Setiap modifikasi harus diberitahukan sebelumnya oleh negara kepada UNESCO dan ditinjau jika perlu oleh Komite Warisan Dunia,” badan PBB itu menambahkan.

UNESCO menyampaikan keprihatinannya kepada pihak berwenang Turki dalam beberapa surat dan menyampaikan pesan itu kepada duta besar Turki untuk lembaga tersebut pada Kamis.

“Kami mendesak pemerintah Turki untuk memulai dialog sebelum keputusan diambil yang dapat merusak nilai universal situs tersebut,” kata UNESCO.

Prospek perubahan status museum itu kembali ke masjid telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan pejabat AS, Prancis, Rusia, Yunani, serta para pemimpin gereja Kristen.

Penolakan itu dilatarbelakangi sejarah bahwa bangunan tersebut dahulunya merupakan gereja pada era Byzantium dan kemudian difungsikan sebagai masjid pada era Ottoman. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Yunani juga mendesak Turki untuk mempertahankan status museum.

Namun, kelompok-kelompok Turki yang telah lama berkampanye untuk konversi Hagia Sophia mengatakan itu akan lebih baik mencerminkan status Turki sebagai negara yang sangat muslim.

Kolumnis propemerintah Abdulkadir Selvi menulis di surat kabar Hurriyet bahwa pengadilan telah membuat putusan pembatalan dan akan memublikasikannya pada Jumat. “Bangsa ini telah menunggu selama 86 tahun. Pengadilan mengangkat rantai larangan pada Hagia Sophia,” tulisnya. (Ant/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya