Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
SEORANG pejabat senior Amerika Serikat mengatakan pemerintahannya telah memberitahu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres soal rencana AS mengundurkan diri dari keanggotaan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Juli 2021.
Langkah itu menyusul pernyataan Presiden Donald Trump yang mengkritik respons WHO terhadap pandemi covid-19. Trump menuduh WHO bersikap bias terhadap Tiongkok selaku negara yang diduga sebagai awal mula munculnya virus. Menurutnya, WHO telah mengabaikan tanda-tanda awal penularan virus mematikan dari manusia ke manusia.
AS sendiri ialah kontributor keuangan terbesar bagi WHO. ‘Negeri Paman Sam’ memimpin perjuangan melawan penyakit global, dari polio dan campak hingga kesehatan mental, dengan menyediakan dana US$400 juta per tahun.
Rencana Trump mencabut keanggotaan AS dari WHO ditentang sejumlah pihak di AS. Joe Biden mengatakan bakal segera membalikkan keputusan dan mempertahankan keanggotaan AS di WHO jika mampu mengalahkan Trump pada pemilihan presiden pada November 2020.
Senator Robert Menendez, petinggi Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri DPR AS, juga mengkritik langkah Trump. “Tanggapan Trump terhadap covid-19 ini kacau dan tidak koheren. Langkahnya tidak akan melindungi kehidupan atau kepentingan orang Amerika, membuat orang Amerika sakit dan A merika sendirian,” kata Menendez.
Para kritikus mengatakan Trump melakukan itu sebagai usaha menangkis kritik dari penanganan pandemi yang dilakukannya. Covid-19 telah menewaskan hampir 131.000 orang di AS dan merupakan angka kematian tertinggi di dunia.
Rumah sakit di beberapa negara bagian di AS saat ini juga sedang kewalahan menangani pasien setelah pemerintahan Trump melonggarkan pembatasan wilayah. Texas menjadi salah satu klaster baru dengan mencatat total kasus harian baru sampai 10.028.
Hal itu menjadikannya negara bagian ketiga, setelah New York dan Florida, yang terparah dalam kasus pandemi covid-19. Ahli penyakit menular di AS, Anthony Fauci, telah memperingatkan bahwa negara itu masih dalam gelombang pertama covid-19. Akan tetapi, Trump membalas komentar itu dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat berada dalam kondisi baik.
Kirim tim ke Tiongkok
WHO sendiri kemarin bersiap mengirim tim ke Tiongkok untuk menyelidiki asal-usul pandemi covid-19. Namun, para ilmuwan yang berpengalaman dalam melacak perilaku virus mengatakan pencarian itu bisa memakan waktu bertahun-tahun dan mungkin tidak mencapai kesimpulan yang pasti.
Dikutip dari South China Morning Post, tim ahli WHO diharapkan bisa bertemu pejabat kesehatan Tiongkok pekan ini untuk menetapkan parameter misi internasional itu. Topik penelitian antara lain menentukan bagaimana, di mana, dan kapan patogen itu masuk ke tubuh manusia.
Kesimpulan sementara, Sars-CoV-2 yang menyebabkan covid-19 mungkin berasal dari kelelawar. Namun, perkembangannya kemudian mungkin telah mengarah ke hewan lain, menggeser bentuk genetiknya dan memungkin kannya untuk menempel ke sel manusia. (AFP/X-11)
Penelitian terbaru mengungkap infeksi flu biasa atau rhinovirus mampu memberi perlindungan jangka pendek terhadap covid-19.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved