Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
INDIA dan Tiongkok, pada Rabu (17/6), sepakat untuk meredakan ketegangan di perbatasan Himalaya yang disengketakan kedua negara tersebut.
Menteri luar negeri dari kedua negara itu telah berbicara melalui telepon untuk menenangkan situasi setelah insiden baku hantam yang menewaskan setidaknya 20 tentara India di perbatasan tersebut.
Baca juga: Tiongkok Klaim Hasil Uji Klinis Vaksin Covid-19 Cukup Manjur
Dalam sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menuntut India untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan memberikan hukuman bagi pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"India tidak boleh salah menilai situasi saat ini dan tidak boleh meremehkan Tiongkok untuk menjaga kedaulatan wilayahnya," tambahnya, seperti dikutip dari AFP.
Tiongkok menolak untuk mengonfirmasi apakah ada korban dari pihak Tiongkok dalam bentrokan yang mematikan pertama di perbatasan dalam beberapa dekade. Namun, media India mengatakan setidaknya 40 tentara Tiongkok tewas atau terluka parah.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menyampaikan protes dari pemerintahnya.
Dia juga memperingatkan bahwa perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini akan berdampak serius pada hubungan bilateral dan mendesak Beijing untuk mengambil langkah korektif.
Namun, kedua menteri tersebut juga berupaya untuk mengurangi ketegangan. Tiongkok mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk mendinginkan situasi di lapangan sesegera mungkin.
Atas bentrokan yang terjadi pada Senin (15/6) tersebut, di India, kelompok kecil pemrotes menyerukan boikot atas barang-barang Tiongkok dengan adanya aksi membakar poster Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa kematian para tentara India di perbatasan tersebut tidak akan sia-sia. India, sambungnya, akan bangga dengan para tentara yang tewas saat melawan Tiongkok di wilayah Ladakh pada Senin.
"India menginginkan perdamaian tetapi ketika diprovokasi, India mampu memberikan balasan yang tepat, baik dalam situasi apa pun," katanya seperti dikutip dari BBC.
Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 di Peru Lampaui Italia
Baik India maupun Tiongkok telah memberikan versi masing-masing atas bentrokan tersebut. Tiongkok mengatakan bahwa pasukan India telah melintasi garis perbatasan dua kali, memprovokasi dan menyerang personel Tiongkok.
Adapun India mengatakan bahwa pihak Tiongkok berusaha untuk membangun sebuah struktur di sisi lembah India. (AFP/BBC/OL-6)
Pesawat Air India penerbangan 171 jatuh kurang dari 40 detik setelah lepas landas di ahmedabad, Gujarat.
KABUT tebal dan kondisi cuaca ekstrem kembali memakan korban di jalur peziarahan Himalaya. Helikopter yang mengangkut peziarah dari Kedarnath jatuh di dekat Gaurikund, India utara.
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
JUMLAH korban tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang milik Air India terus bertambah. Otoritas kepolisian mengonfirmasi 279 jenazah korban kecelakaan pesawat Air India telah ditemukan.
CEO Boeing Kelly Ortberg menegaskan bahwa timnya siap mendukung investigasi yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India terkait kecelakaan pesawat Boeing 787.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved