Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Dewan Legislatif Hong Kong meloloskan RUU kontroversial, Kamis (4/6), yang menyatakan penghinaan lagu kebangsaan Tiongkok sebagai pelanggaran pidana.
Pengesahan RUU tersebut terjadi ketika ribuan orang mengabaikan peraturan covid-19 dengan ikut serta dalam acara tahunan memperingati insiden Lapangan Tiananmen pada 1989.
Anggota parlemen menyetujui RUU dengan 41 mendukung dan satu menentang, tetapi faksi prodemokrasi menolak untuk memberikan suara mereka. Mereka (sebaliknya) meneriakkan slogan-slogan mengecam legislasi itu.
RUU ini akan mengatur penggunaan dan memperdengarkan lagu kebangsaan Tiongkok.
Itu termasuk ketentuan ancaman hukuman bagi mereka yang menghina lagu hingga tiga tahun penjara dan dengan denda hingga HK$50.000 (US$6.450).
RUU tersebut menyatakan 'semua individu dan organisasi' harus menghormati dan menghargai lagu kebangsaan dan memperdengarkannya dan menyanyikannya pada kesempatan yang tepat.
Legislasi juga memerintahkan agar siswa sekolah dasar dan menengah diajari menyanyikannya, beserta sejarah dan etiketnya.
Baca juga: Ribuan Orang di Hong Kong Menentang Larangan Peringatan Tiananmen
Anggota parlemen Eddie Chu dan Ray Chan merangsek ke depan selama debat tentang lagu kebangsaan. Lalu, mereka memercikkan cairan berbau ketika penjaga bergulat dengan mereka, hingga akhirnya dikeluarkan dari ruangan tak lama setelah kejadian itu. (CNA/OL-14)
Topan Wipha menerjang Hong Kong dengan hujan deras dan angin kencang hingga 167 km/jam, menyebabkan pohon tumbang, gangguan transportasi.
Pemerintah di Thailand dan Vietnam bersiap menghadapi dampak Topan Wipha dengan mengerahkan berbagai perangkat tanggap darurat dan bencana.
Laga Jepang vs Hong Kong menjadi panggung debut gemilang bagi striker muda Jepang, Ryo Germain.
Jelajahi Hong Kong: sejarah, letak geografis, dan fakta menarik. Temukan pesona kota ini dalam panduan ramah SEO!
BIRO Pendidikan Hong Kong mengumumkan pihaknya menginstruksikan universitas-universitas di wilayah tersebut untuk mengambil langkah aktif dalam menarik bakat-bakat internasional.
Menteri Pendidikan Hong Kong Christine Choi mengimbau seluruh lembaga pendidikan tinggi di kota tersebut agar membuka peluang bagi para mahasiswa yang terdampak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved