Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TAHUN ini menandai 70 tahun hubungan diplomatik Tiongkok dan Indonesia. Hubungan dan kerja sama pragmatis antara kedua negara pun sedang menghadapi momentum historis penting.
Political Counselor di Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, Qiu Xinli, berharap di tengah pandemi covid-19, kedua negara semestinya tetap menjaga rasa optimisme untuk mengubah krisis menjadi sebuah kesempatan.
Begitu juga untuk terus meningkatkan saling kepercayaan di bidang politik, memperdalam kerja sama pragmatis, serta secara bertahap memulihkan pertukaran dan kerjasama antara kedua negara sesuai dengan perkembangan situasi covid-19.
Menurutnya, di bidang pertukaran politik, pimpinan kedua negara akan terus menjaga kontak mengenai hubungan bilateral dan masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama melalui pembicaraan telepon dan saling kirim surat.
“Kedua pihak juga akan mengintensifkan komunikasi antar instansi secara virtual dan mengadakan diskusi untuk mengembalikan kunjungan timbal balik yang telah direncanakan setelah pandemi telah diatasi,” ujar Qiu Xinli dalam sebuah keterangan untuk menjawab pertanyaan media yang dikutip, Rabu (3/6).
Dalam hal peringatan 70 tahun hubungan diplomatik, ia mengatakan kedua pihak akan mendiskusikan untuk menyelenggarakan berbagai acara antara lain Seminar Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik RRT-RI dan kompetisi film pendek Cerita Tiongkok-Indonesia pada Era Baru. Tujuannya untuk menciptakan suasana kondusif bagi perkembangan hubungan antara kedua negara.
Sementara di bidang kerja sama pragmatis, pihak Tiongkok bersedia bekerja sama dengan pihak Indonesia untuk menindaklanjuti proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, Koridor Ekonomi Komprehensif dan sebagainya.
Baca juga: Covid-19 Berdampak pada Kerja Sama Ekonomi RI-Tiongkok
Menurutnya, Tiongkok mendukung penambahan jumlah penerbangan kargo maupun charter flight guna menjamin kelancaran perdagangan antara kedua negara. Expo Impor Internasional Tiongkok ke-3 akan diadakan pada November, dan pihak Indonesia telah konfirmasi kehadirannya.
Pihak Tiongkok juga bersedia mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam berbagai pameran ekonomi dan perdagangan termasuk China-ASEAN Exposition, Canton Fair, China International Fair for Investment & Trade dengan harapan agar pihak Indonesia dapat mengoptimalkan acara-acara tersebut untuk memperluas ekspornya ke Tiongkok.
Dalam hal kerja sama multilateral, lanjutnya, pihak Tiongkok sangat mementingkan peranan penting Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan G20.
Pihak mereka bersedia terus menjaga komunikasi dan koordinasi intensif dalam urusan global maupun regional, serta memperdalam sinergi dalam berbagai mekanisme multilateral termasuk PBB, G20, dan WHO.
“Agar menyumbangkan kontribusi semestinya kepada kedua negara sekaligus seluruh komunitas internasional untuk mengalahkan covid-19 dan memulihkan kembali perkembangan ekonomi dan sosial,” ujar Qiu Xinli. (A-2)
Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan (Korsel) Gandi Sulistiyanto mengungkapkan para pelaku usaha di Negeri Ginseng bersedia mendukung perkembangan persepakbolaan Indonesia.
Gema Simon dan Joshua Kennedy, mengadakan serangkaian pelatihan sepak bola dan sesi berbagi pengetahuan di Jakarta, Bogor, dan Tangerang mulai 9 hingga 11 September 2024.
Indonesia dan Malaysia perlu bekerja sama agar sama-sama menjadi negara maju, apalagi Malaysia dan Indonesia merupakan serumpun.
Menlu Retno merupakan Menlu pertama yang berkunjung ke Bangladesh di bawah pemerintahan baru PM Sheikh Hashina.
Saat ini proses pembangunan klinik tersebut sudah sampai pada tahap proses pemeriksaan dokumen pengadaan.
Komunitas Muslim RI mengatakan Riyadh telah memiliki perubahan sikap terhadap Indonesia sejak konferensi Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) di Bali Oktober lalu. Kegiatan itu dinilai memperlihatkan potensi RI dalam bidang ekonomi.
Perempuan diharapkan bisa mandiri secara finasial dan mampu berdaya guna sehingga dapat menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup.
Program ini juga dirancang untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor pariwisata desa, memberikan mereka akses yang lebih luas untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka.
Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat
Membangun perekonomian Jabar bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Itu harus dilakukan secara sinergi kolaboratif berbagai pihak.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah di Priangan Timur harus bersinergi dengan berbagai elemen untuk membangun ketahanan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved