​​​​​​​Badai Mematikan Amanda Ciptakan Kehancuran di El Salvador

Haufan Hasyim Salengke
01/6/2020 13:00
​​​​​​​Badai Mematikan Amanda Ciptakan Kehancuran di El Salvador
Anggota korps tandu relawan dan petugas pemadam kebakaran menyelamatkan seorang wanita dari Badai Tropis Amanda di Sal Savador, Minggu (31/5(AFP/YURI CORTEZ )

BADAI tropis Amanda, badai bernama pertama musim ini di Pasifik, menewaskan 10 orang saat menyerang El Salvador dan Guatemala, Minggu (31/5), di tengah banjir dan pemadaman listrik.

Presiden El Salvador Nayib Bukele menyatakan keadaan darurat selama 15 hari untuk mengatasi dampak badai, yang kekuatannya berangsur melemah ketika bergerak ke Guatemala.

Pejabat senior kabinet Carolina Recinos mengatakan korban jiwa semua tercatat di El Salvador, menambahkan satu orang dilaporkan hilang.

Wali Kota Ernesto Muyshondt mengungkapkan di ibu kota, San Salvador, 50 rumah rusak akibat hujan dan angin kencang, sementara 23 kendaraan terperosok ke lubang pembuangan.

"Kami mengalami situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu status darurat tingkat atas di atas masalah serius lainnya," ujarnya, merujuk pada pandemi covid-19.

Baca juga: Sinopharm Target Produksi 200 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Di beberapa daerah banjir, tentara bekerja bersama personel darurat untuk menyelamatkan warga.

"Kami kehilangan segalanya, kami tidak punya tempat tinggal," kata Isidro Gomez, seorang warga di tenggara San Salvador, setelah sungai di dekatnya meluap dan menghancurkan rumahnya.

Korban lain, Mariano Ramos, mengatakan saat fajar warga di lingkungan San Salvador didera oleh longsoran lumpur dan air. Seorang lelaki tua meninggal di lingkungan itu, kata para pejabat.

Kementerian Lingkungan Hidup El Salvador memperingatkan penduduk akan ‘kemungkinan besar’ terjadinya banyak tanah longsor batu dan puing-puing yang dapat merusak bangunan dan melukai atau membunuh orang.

Hampir 90% wilayah El Salvador, berpopulasi 6,6 juta jiwa, dianggap rentan terhadap banjir dan tanah longsor. (CNA/AFP/A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya