Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Penerbangan Pertama Pascalockdown Bertolak dari Eropa ke Tiongkok

Basuki Eka Purnama
30/5/2020 07:45
Penerbangan Pertama Pascalockdown Bertolak dari Eropa ke Tiongkok
Sebuah papan pengumuman menunjukkan penerbangan Lufthansa ke Tianjin, Tiongkok, di Bandara Frankfurt, Jerman.(AFP/Yann Schreiber )

SEBUAH penerbangan carter pertama yang membawa warga Eropa ke Tiongkok pascalockdown meninggalkan Frankfurt, Jerman, Jumat (29/5) malam, membawa sekitar 200 pekerja dan keluarga mereka.

"Kami memperkirakan kami akan menjalani pemeriksaan panjang saat tiba di Tiongkok. Kami akan diperiksa suhu tubuh menjalani tes covid-19, tes antibodi, dan kemudian menjalani karantina selama 14 hari," ujar Bernd Poth.

Pekeja pengendali kualitas untuk Audi itu merupakan salah satu dari beberapa orang yang berada di Terminal 1 Bandara Frankfurt untuk bertolak ke Tiongkok. Poth akan bertolak ke Tiongkok bersama pasangan dan anak laki-laki mereka.

Seperti penumpang pesawat yang dioperasikan Lufthansa itu, Poth kembali dari Tiongkok pada Februari lalu sebelum Beijing menutup perbatasan mereka sehingga mereka tidak bisa kembali ke 'Negeri Tirai Bambu' itu.

Aturan pengendalian virus di Tiongkok diperkirakan akan sangat ketat. Poth mengaku mereka bisa jadi harus dua kali menjalani karantina setelah harus melakukan transit di Tianjin sebelum bertolak ke Beijing.

Baca juga: Korsel Kembali Berlakukan Pembatasan, Dubes RI Keluarkan Imbauan

"Kami tidak khawatir dengan keamanan kami. Namun, kami khawatir dengan karantina. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di sana," ujar seorang pekerja pabrik pesawat terbang Alexander Ophoven.

Pekan ini, Tiongkok melonggarkan pembatasan untuk kedatangan pesawat yang ditetapkan sebanyak 407 pesawat per pekan.

Meski jumlah itu adalah tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya, jumlah itu sangat minim dibandingkan 9 ribu kedatangan pesawat per pekan di Tiongkok sebelum pandemi covid-19.

Semua kedatangan internasional ke Tiongkok diharuskan menjalani tes covid-19 dan karantina. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya