Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KEMENTERIAN Kesehatan Spanyol merevisi angka kematian akibat virus korona di negara itu turun hampir 2.000 menjadi 26.834 pada Senin (25/5) setelah memeriksa data yang diberikan oleh daerah.
Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (26/5), jumlah total kasus yang tercatat sejak wabah dimulai juga direvisi turun dan sekarang berjumlah 235.400, 372 lebih sedikit dari pada hari Minggu (24/5).
Baca juga: Media Brasil Putuskan Boikot Kegiatan Bolsonaro
Dalam sepekan terakhir, hanya 50 orang yang meninggal karena virus korona. Kini, jumlah total kematian kurang dari 100 dalam sehari selama lebih dari seminggu jika dibandingkan saat masa puncaknya sebanyak 950 pada awal April.
Angka harian, kata kementerian, seringkali termasuk orang yang telah meninggal beberapa hari atau bahkan beberapa minggu sebelumnya.
Koordinator Darurat Kesehatan Fernando Simon mengatakan pemeriksaan data telah menunjukkan bahwa beberapa kematian sebelumnya telah dihitung dua kali dan beberapa orang yang awalnya dianggap terinfeksi ternyata tidak memiliki virus korona.
"Kami sedang memperbaiki rangkaian ini, memvalidasi data, menghapus kasus duplikat, menghapus kasus yang diberitahu sebagai kemungkinan virus korona, dugaan kasus yang tidak dikonfirmasi," katanya.
Spanyol, negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, sekarang meminta para wisatawan asing untuk mulai berkunjung kembali ke negara itu pada Juli. Spanyol secara bertahap telah melonggarkan langkah-langkah pengunciannya yang ketat akibat virus korona. (CNA/OL-6)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved