Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PARA dokter di Pakistan mengklaim percobaan klinis yang berhasil dalam imunisasi pasif setelah seorang pasien virus korona pulih melalui terapi plasma.
“Alhamdulillah, pasien virus korona pertama yang dirawat melalui imunisasi pasif telah pulih dan keluar dari rumah sakit,” ujar Kepala National Institute of Blood Diseases, dr Tahir Shamis, kepada Anadolu Agency, Sabtu (9/5).
Namun, dia menolak untuk mengungkapkan rincian pasien dan rumah sakit tempat pasien dirawat. Ia menambahkan bahwa saat ini beberapa pasien covid-19 sedang menjalani terapi plasma. Pihak berwenang telah menetapkan target 350 pasien untuk menjalani uji klinis.
Delapan fasilitas uji klinis yang disetujui untuk terapi plasma konvalesen di seluruh Pakistan telah memulai proses pengumpulan plasma pasien yang pulih dari covid-19.
“Biarkan saya memperjelas, ini ialah uji klinis yang berhasil. Kami tidak dapat menyatakannya sebagai pengobatan yang disetujui untuk virus baru tersebut pada tahap ini,” kata Shamsi yang mengepalai tim ahli hematologi, yang ditugaskan untuk uji klinis.
“Kami perlu menunggu untuk mengatakan sesuatu yang pasti dalam hal ini setelah uji klinis yang semakin berhasil,” terangnya. Imunisasi pasif bukan perawatan medis baru dan telah dilakukan selama 125 tahun terakhir.
Menurut Shamsi, terapi tersebut juga telah digunakan untuk menyembuhkan pasien penyakit lainnya, seperti SARS, ebola, dan influenza di masa lalu.
Keberhasilan Turki
Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, menyatakan hampir 90.000 pasien di negaranya telah pulih dari infeksi covid-19.
Sementara itu, korban meninggal karena pandemi naik menjadi 3.739 orang. Data Kementerian Kesehatan Turki menyebut ada 1.546 kasus baru. Ini menjadikan total kasus covid-19 di Turki sebanyak 137.115 kasus.
“Sebanyak 35.605 tes covid-19 dilakukan selama 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah pengujian menjadi lebih dari 1,33 juta,” ungkap Koca. Dia juga menyoroti soal penurunan jumlah pasien di unit perawatan intensif dan kasus baru. (AFP/Hym/X-11)
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved