Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
ORANG Asia, kelompok-kelompok kulit hitam di Inggris dan etnis minoritas (BAME) berisiko dua kali tiga kali lebih mungkin meninggal akibat Covid-19 dibandingkan dengan populasi umum, menurut sebuah analisis baru dari University College London (UCL).
"Analisis ini menunjukkan kematian akibat Covid-19 secara proporsional lebih tinggi pada kelompok kulit hitam, Asia dan minoritas," kata Dr. Delan Devakumar, penulis studi seperti dilansir Time.
Dia mengatakan, sangat penting mengatasi faktor-faktor risiko sosial dan ekonomi yang mendasari dan hambatan terhadap perawatan kesehatan yang mengarah pada kematian ini.
Analisis yang diterbitkan Wellcome Open Research ini menggunakan data NHS dengan 16.272 pasien yang meninggal di rumah sakit di Inggris dan dinyatakan positif Covid-19 antara 1 Maret dan 21 April.
Data tersebut mengungkapkan risiko kematian sekitar 3,24 kali lebih tinggi untuk orang kulit hitam, 2,41 kali lebih tinggi untuk orang Bangladesh, 2,21 kali lebih tinggi untuk orang kulit hitam Karibia dan 1,7 kali lebih tinggi untuk orang India dibandingkan dengan populasi umum.
Untuk kelompok etnis, jumlah total kematian terbesar adalah orang India, dengan 492 kematian dari 16.272 pasien. (India adalah kelompok etnis minoritas tunggal terbesar di Inggris.)
Bahkan di negara-negara dengan tingkat kematian yang lebih rendah, para peneliti juga menemukan kelompok BAME menghadapi tingkat kematian yang lebih tinggi daripada populasi lainnya.
Para ahli mengatakan, hambatan mengakses layanan kesehatan serta faktor-faktor risiko sosial dan ekonomi bisa menjadi alasannya. Mereka mungkin hidup dalam kondisi yang buruk dan lebih mungkin memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti diabetes dan penyakit jantung, membuat mereka lebih rentan terhadap Covid-19. (OL-12)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved