Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Kurangnya alat pelindung diri (APD) di India memaksa beberapa dokter di sana untuk menggunakan jas hujan dan helm sepeda motor saat merawat pasien terinfeksi virus covid-19.
Pemerintah India, pada Senin (30/3), mengatakan pihaknya sedang berusaha untuk mendapatkan APD dalam jumlah besar. Tak hanya dari dari dalam negeri, tapi juga dari Korea Selatan dan Tiongkok untuk memenuhi kekurangan tersebut.
Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (31/3), lebih dari selusin dokter mengatakan kepada Reuters bahwa mereka khawatir jika mereka bisa menjadi pembawa virus tanpa adanya masker dan baju pelindung yang tepat.
Sejauh ini, virus covid-19 telah menginfeksi 1.251 orang di India. Sebanyak 32 orang meninggal dunia.
Menurut satu proyeksi, lebih dari 100.000 orang dapat terinfeksi pada pertengahan Mei. Ini akan membuat sistem kesehatan India kekurangan dana dan dokter mendapat tekanan berat.
Di kota Kolkata timur, dokter muda di fasilitas utama perawatan virus covid-19 Rumah Sakit (RS) Penyakit Menular Beleghata diberi jas hujan plastik untuk memeriksa pasien minggu lalu. Hal ini diinformasikan oleh dua dokter di RS tersebut.
Baca juga: Partai Kongres Nilai Pemerintah India Lambat Atasi Covid-19
"Kami tidak akan bekerja dengan mengorbankan nyawa kami," kata seorang dokter yang menolak disebutkan namanya karena ia takut dikenai sanksi oleh pihak berwenang.
Pengawas medis rumah sakit yang bertanggung jawab, Asis Manna, menolak untuk berkomentar.
Di negara bagian Haryana utara dekat New Delhi, Sandeep Garg dari RS ESI mengatakan dia telah menggunakan helm sepeda motor karena dia tidak memiliki masker N95 yang menjamin perlindungan signifikan terhadap partikel virus.
"Saya mengenakan helm. Helm itu memiliki pelindung muka di bagian depan, sehingga menutupi wajah saya. Lalu saya menambahkan lapisan lain di atas masker bedah," kata Garg.
Kementerian Kesehatan India belum menanggapi hal yang ditanyakan Reuters tentang fakta tersebut.
Di rumah sakit yang dikelola pemerintah di kota Rohtak di Haryana, beberapa dokter muda telah menolak untuk merawat pasien kecuali mereka dilengkapi dengan peralatan keamanan yang memadai.
Mereka juga mengumpulkan dana covid-19 sendiri. "Setiap dokter menyumbang 1.000 rupee (US$ 13,27) untuk membeli masker dan penutup wajah lainnya. Semua orang takut. Tidak ada yang mau bekerja tanpa perlindungan," kata seorang dokter. (CNA/OL-14)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved