Prancis Gunakan Kereta Kecepatan Tinggi Evakuasi Pasien Covid-19

Haufan Hasyim Salengke
30/3/2020 18:30
Prancis Gunakan Kereta Kecepatan Tinggi Evakuasi Pasien Covid-19
Petugas medis memakai masker saat mengevakuasi pasien di stasiun the Saint-Jean di Bordeaux pada 29 Maret 2020(AFP/NICOLAS TUCAT )

Prancis, Minggu (29/3), melakukan evakuasi pasien virus covid-19 dari rumah sakit di wilayah timur. Evakuasi ini merupakan evakuasi yang terbesar hingga saat ini.

Langkah itu dilakukan ketika para pejabat bersiap untuk menghadapi kasus yang diperkirakan akan lebih serius dalam beberapa hari mendatang.

Dua kereta TGV kecepatan tinggi yang sudah dimodifikasi ini membawa 36 pasien dari Mulhouse dan Nancy ke rumah sakit di sepanjang pantai barat Prancis. Lusinan pekerja rumah sakit yang bertugas dikawal oleh polisi dan tentara yang berjaga. Perjalanan menghabiskan waktu berjam-jam. Hanya ada empat pasien di setiap gerbong. Ini sebuah operasi yang dimulai sebelum fajar.

"Kami harus membereskan tempat tidur. Ini sangat penting bagi kami untuk mengatasi masalah unit perawatan intensif. Kami masih mengalami peningkatan jumlah pasien," kata Francois Brun, kepala layanan darurat di rumah sakit regional di Metz terdekat.

Evakuasi sudah terjadi sebelumnya, yakni ketika Jerman mengirim pesawat militer untuk pertama kalinya ke Strasbourg. Pesawat militer itu membawa dua pasien ke rumah sakit di Ulm.

"Total sekitar 80 pasien Prancis telah dirawat di rumah sakit di Jerman, Swiss, dan Luksemburg," kata Menteri Urusan Eropa Amelie de Montchalin mengatakan kepada radio France Inter.

Dia berterima kasih kepada Berlin karena mengirimi Prancis ventilator yang berguna untuk menyelamatkan banyak jiwa.

Prancis telah mengevakuasi puluhan pasien selama sepekan terakhir dari wilayah timur. Amelie berharap pihaknya bisa menangani krisis yang diperingatkan Perdana Menteri Edouard Philippe baru akan memburuk dalam dua minggu ke depan.

Secara keseluruhan hampir 4.300 pasien covid-19 berada dalam perawatan intensif. Banyak pasien menghadapi masalah pernafasan yang parah yang membutuhkan ventilator. Padahal banyak pejabat merasa khawatir Prancis akan segera mengalami kekurangan ventilator.

Baca juga: Dalam Sehari, 292 Orang Meninggal Akibat Covid-19 di Prancis

Oleh karena itu, Philippe mengatakan pemerintah berlomba dengan waktu untuk segera bisa menyediakan 14.000 tempat tidur perawatan intensif. Terjadi peningkatan signifikan dibandingkan sebelum wabah mulai terjadi pada Januari yang membutuhkan sekitar 5.000 tempat tidur.

"Perang ini mungkin akan dimenangi atas dasar tempat perawatan intensif dan kemampuan kita untuk menggunakan semua sumber daya perawatan intensif kita secara strategis di tingkat nasional," kata Marie-Odile Saillard, direktur rumah sakit regional Metz.

Sekarang ada 37.575 kasus infeksi covid-19 yang dikonfirmasi di Prancis. Jumlah ini mengalami kenaikan 4.611 dari hari sebelumnya, kata pemerintah, Minggu (29/3). (AFP/Hym/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya