Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Pendakian Everest Ditutup akibat Korona

(AFP/Nur/X-11)
13/3/2020 03:30
Pendakian Everest Ditutup akibat Korona
Purja dan tim "Bremont Project Possible" menunjukkan Purja berdiri di puncak Gunung Everest.(AFP)

TIONGKOK sejak kemarin menutup akses pendakian ke Gunung Everest lewat Tibet karena virus korona. Hal itu disampaikan penyelenggara ekspedisi menjelang musim semi yang merupakan waktu terbaik untuk mendaki puncak tertinggi di dunia itu.

Dikutip dari AFP, Lukas Furtenbach dari Furtenbach Adventures yang berbasis di Austria mengatakan pihak berwenang Tiongkok telah memberi tahu pihaknya bahwa gunung itu akan ditutup dari sisi utara. Furtenbach mengatakan bahwa ia akan memindahkan 11 kliennya untuk mendaki Everest dari jalur Nepal.

Sisi Nepal tetap terbuka untuk saat ini meskipun beberapa operator ekspedisi telah melihat pembatalan dan pendaki diminta untuk menyerahkan riwayat perjalanan selama 14 hari dan laporan medis.

Daerah wisata di Tibet juga telah ditutup sejak Januari, menurut kantor pariwisata setempat.

Operator pendakian lainnya, Alpenglow Expeditions, juga membatalkan rencana pendakian Everest.

"Saya setuju dengan keputusan Tiongkok. Bertanggung jawab. Mendaki gunung saat ini tidak sebanding dengan risiko penularan di base camp atau saat kembali ke rumah," kata Adrian Ballinger dari Alpenglow Expeditions.

Beberapa perusahaan di Nepal juga melihat pembatalan terjadi dari para pendaki. "Kami memiliki pemesanan dari 23 pendaki, tetapi dua kelompok telah membatalkannya. Kami mungkin hanya memiliki 8-10 pendaki tahun ini," kata Pasang Tenje Sherpa dari Pioneer Adventure.

Tim yang khusus memperbaiki rute pendakian di Nepal saat ini sedang dalam perjalanan ke base camp untuk mulai memperbaiki tali di Everest.

Nepal sejauh ini hanya melihat satu kasus yang dikonfirmasi karena virus korona. Negara itu telah menangguhkan visa pada saat kedatangan bagi pengunjung dari delapan negara yang terkena dampak virus korona paling parah.

Gunung Everest menarik ratusan pendaki gunung dari seluruh dunia setiap musim semi. Musim semi menjadi waktu yang terbaik untuk mendaki Everest antara akhir April dan akhir Mei.

Tahun lalu, ada 885 orang mencapai puncak Everest, 644 dari Nepal dan 241 masuk dari Tibet. (AFP/Nur/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik