Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
WABAH virus korona yang mematikan di Tiongkok diduga berasal dari kelelawar yang menular ke manusia melalui trenggiling.
Ilmuwan Tiongkok yang dipimpin tim South China Agricultural University menduga wabah virus korona yang telah menewaskan lebih dari 600 orang di daratan Tiongkok dimulai di pasar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, yang juga menjual hewan liar dalam kondisi hidup.
Baca juga: Antisipasi Korona, Kemendag Stop Sementara Impor dari Tiongkok
Para ahli kesehatan berpendapat virus itu mungkin berasal dari kelelawar dan ditularkan ke manusia mungkin melalui spesies lain.
Baca juga: Korona Merebak, Ratusan Pulau Dibidik untuk Bangun RS Khusus
Seperti disitat dari Antara, para ilmuwan menemukan, berdasarkan urutan genom dari regangan virus novel korona yang dipisahkan dari trenggiling dalam penelitian, 99% identik dengan orang yang terinfeksi.
Penelitian tersebut juga menemukan trenggiling menjadi inang perantara yang paling mungkin.
Baca juga: Penumpang Kapal Pesiar Jepang yang Positif Virus Korona Bertambah
Meskipun dilindungi oleh hukum internasional, menurut World Wildlife Fund, trenggiling adalah salah satu mamalia paling diperdagangkan di Asia karena dagingnya dianggap lezat dan sisiknya digunakan untuk obat tradisional di negara-negara seperti Tiongkok.
Tetapi Dirk Pfeiffer, profesor kedokteran hewan di City University Hong Kong, memperingatkan penelitian ini masih jauh untuk membuktikan trenggiling telah menularkan virus.
"Anda hanya dapat menarik kesimpulan yang lebih pasti jika membandingkan prevalensi (dari virus corona) antara spesies yang berbeda berdasarkan sampel yang representatif dan yang hampir pasti tidak," kata dia.
Meski begitu, tambah Pfeiffer, penularan ke manusia melalui pasar makanan masih perlu dibuktikan. (X-15)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved