Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jumlah Korban Virus Korona Lebihi SARS

MI
04/2/2020 03:20
Jumlah Korban Virus Korona Lebihi SARS
Jumlah Korban Virus Korona Lebihi SARS(AFP)

JUMLAH korban meninggal akibat virus korona di Tiongkok kemarin melonjak menjadi 361 orang. Ini berarti telah melampaui jumlah kematian akibat wabah sindrom pernapasan akut parah (SARS) pada 2002-2003 di Tiongkok, yaitu 349 orang.

Wabah SARS disebabkan patogen yang mirip dengan virus korona baru dan juga berasal dari Tiongkok. Wabah itu secara global menewaskan 774 ­orang, sebagian besar kematian lainnya di Hong Kong.

Tercatat ada 57 korban jiwa baru yang merupakan peningkatan terbesar sejak virus korona terdeteksi akhir tahun lalu di pusat Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Virus korona kini telah menyebar ke lebih dari 24 negara, meskipun banyak pemerintah memberlakukan larangan perjalanan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap orang-orang yang datang dari Tiongkok.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan krisis ini sebagai darurat kesehatan global. Kematian orang asing pertama dari virus itu juga dilaporkan sudah terjadi, yaitu di Filipina pada Minggu (2/2).


Tiongkok tuding AS

Pemerintah Tiongkok kemarin menuduh Amerika Serikat menyebabkan ‘kepanikan’ dan menyebarkan ketakutan dalam menanggapi wabah virus korona yang misterius dan mematikan.

“Bukannya menawarkan bantuan signifikan, AS malah mengambil tindakan yang menciptakan dan menyebarkan ketakutan setelah wabah virus korona terjadi di Tiongkok,” kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

“AS adalah negara pertama yang menyarankan pemulangan sebagian staf kedutaannya, dan yang pertama memberlakukan larangan pada wisatawan Tiongkok,” kata juru bicara kementerian, Hua Chunying.

“Justru negara-negara maju seperti Amerika Serikat dengan kapabilitas dan fasilitas pencegahan epidemi yang kuat paling bersemangat dalam memaksakan pembatasan berlebihan yang sebetulnya bertentangan dengan rekomendasi WHO,” tandasnya.

Ia menambahkan, Tiongkok berharap negara-negara lain akan membuat penilaian dan tanggapan yang masuk akal, tenang, dan berdasarkan ilmu pengetahuan.

Sebelumnya, WHO menetapkan wabah virus korona sebagai keadaan darurat global pada 30 Januari. Kementerian Luar Negeri AS lalu langsung mengeluarkan peringatan bepergian ke Tiongkok. (AFP/Hym/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya