Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
WABAH virus korona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang menjadi perhatian dunia, sering dihubungkan dengan wabah serupa, seperti Severe Acute Respiratory Infection (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Ketiga penyakit tersebut menyerang pernapasan dan berasal dari virus korona, meskipun jenisnya berbeda. Namun, jika dilihat dari risiko kematian akibat kasus ketiga penyakit tersebut, Novel Coronavirus atau virus korona jauh lebih rendah. Hal itu diungkapkan dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Adityo Susilo.
Risiko kematian kasus SARS mencapai sekitar 10%. "Jadi, kalau orang terinfeksi punya risiko meninggal kira-kira 10%. Untuk MERS lebih tinggi lagi sebesar 35%," jelas Adityo dalam seminar tentang virus korona yang diadakan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Rabu (29/1).
Baca juga: Mahasiswa RI di Wuhan Sayangkan Pemberitaan Virus Korona
Sampai saat ini, lanjut dia, jumlah kasus virus korona sekitar 2.800 orang dengan jumlah korban meninggal sekitar 80 orang. "Kalau dihitung-hitung, angkanya sekitar 2,9%. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tadinya men-divine 4%, tapi dengan penambahan jumlah kasus yang sakit, ternyata grafiknya gak setinggi yang sakit. Tadinya mereka prediksi 4% turun di level 3%," jelasnya.
Penyebaran virus korona dikatakannya relatif cepat, namun jumlah kasus kematian tidak setinggi SARS dan MERS. "Penting sekali untuk kita paham posisi ada di mana sekarang. Mungkin dia bikin sakit, tapi kemampuan (virus) untuk membuat pasien meninggal ternyata tidak setinggi yang kemarin (SARS dan MERS)," papar Adityo.
"Bukan berati kita cuek, kita terus pantau dan waspada," tukasnya.
Dokter Martin Rumende yang juga spesialis penyakit dalam RSCM menekankan kewaspadaan harus tetap diperkuat, termasuk menjaga daya tahan tubuh dengan hidup sehat.
"Untuk pencegahan, prinsipnya daya tahan tubuh mesti kuat. Mungkin sederhana, tapi tidur 6-8 jam, makan 3 kali sehari, hidup sehat dan jangan merokok. Perokok itu faktor risikonya berat ya. Kalau kena infeksi virus, gampang masuk ke paru-paru," tutup dia.(OL-11)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Jumlah kematian akibat virus bernama resmi COVID-19 itu telah melampaui 1.800 di Tiongkok dan menginfeksi lebih dari 70.500 orang.
Jumlah kematian akibat epidemi virus korona baru Tiongkok melonjak menjadi 717 jiwa pada Sabtu (8/2). Jumlah itu melampaui korban wabah SARS yang pernah mewabah di Tiongkok dan Hong Kong.
JUMLAH korban meninggal akibat virus korona di Tiongkok kemarin melonjak menjadi 361 orang.
Sebanyak 57 kematian baru dikonfirmasi adalah peningkatan terbesar sejak virus terdeteksi akhir tahun lalu di pusat Kota Wuhan, Hubei.
Jumlah kasus virus korona di seluruh dunia telah melampaui epidemi SARS, yang menyebar ke lebih dari dua lusin negara pada 2003 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved