Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pakai Jet Ilegal, Carlos Ghosn Melarikan Diri dari Jepang

Antara
07/1/2020 13:06
Pakai Jet Ilegal, Carlos Ghosn Melarikan Diri dari Jepang
Mantan pimpinan Nissan Carlos Ghosn (kiri) dikawal polisi Jepang saat keluar dari tahanan.(Jiji Press/AFP)

OPERATOR  jet pribadi di Turki, MNG Jet mengatakan pada Jumat (3/1) bahwa mantan bos Nissan, Carlos Ghosn, menggunakan dua pesawatnya secara ilegal saat meninggalkan Jepang menuju Turki kemudian bertolak ke Lebanon.

Perusahaan menyatakan bahwa ada 'orang dalam' perusahaan atau karyawan yang memalsukan catatan sewa pesawat dengan tidak menuliskan nama Carlos Ghosn dalam dokumen penyewaan dan penerbangan.

MNG Jet mengatakan pihaknya telah mengajukan pengaduan pidana atas insiden itu, sehari setelah polisi Turki menahan tujuh orang, termasuk empat pilot, setelah Ghosn meninggalkan Jepang menuju Lebanon dengan transit di Istanbul.

Ghosn yang berasal dari Brasil telah menjadi buronan internasional setelah ia mengumumkan pada Selasa (31/12) telah pindah ke Lebanon. Mantan bos Michelin itu menyebut kepulangannya ke Lebanon adalah demi melepaskan diri dari 'peradilan yang curang' di Jepang.

Lebanon pada Kamis (2/4) menerima surat perintah penangkapan Ghosn dari Interpol.

Kamera pengawas dekat rumah Carlos Ghosn di Tokyo menangkap gambar saat mantan bos Nissan itu meninggalkan kediamannya dan tidak kembali lagi ke rumah itu.

Media Jepang NHK, mengutip sumber terdekat dalam proses penyelidikan Ghosn, menyebutkan bahwa pria berusia 65 tahun itu tidak kembali lagi ke rumah setelah meninggalkan kediamannya pada Minggu (29/12) siang.

Ghosn diduga tiba di Istanbul, Turki pada Senin (30/12). Sementara itu polisi Turki menangkap 7 orang, termasuk 4 pilot, yang diduga terlibat dalam pelarian Ghosn. Mereka diduga terlibat karena Ghosn transit di Turki setelah melarikan diri dari Jepang menuju Lebanon.

Sebelumnya Ghosn dikenal sebagai pahlawan di Jepang karena sukses memimpin Nissan. Namun dia justru terjerat mega skandal dan ditangkap otoritas keamanan Jepang pada November 2018. Dia menghabiskan 108 hari di tahanan dan bisa bebas dengan jaminan senilai US$ 13 juta. (Antara/NHK/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya