Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Perjalanan Berjam-jam untuk Internet

MI
06/1/2020 00:30
Perjalanan Berjam-jam untuk Internet
Perjalanan Berjam-jam untuk Internet(AFP)

SETIAP hari kereta menuju wilayah terpencil Kashmir, Banihal, yang menjadi oase internet penuh sesak dengan kerumunan orang-orang. Mereka rela menempuh perjalanan berjam-jam untuk dapat terhubung internet di wilayah Kashmir yang disengketakan tersebut, dengan kondisi internet telah diputus selama lima bulan oleh pemerintah India.

Kota pegunungan yang berpenduduk kurang dari 4.000 jiwa tersebut, memiliki enam kafe internet yang tengah populer akibat pengekangan keamanan yang diberlakukan oleh pemerintah India.

“Kecepatannya sangat lambat,” ungkap manajer salah satu kafe internet, Irfan.

Irfan mengatakan kafe internetnya mematok harga sekitar 3.000 rupee atau sekitar Rp580 ribu per jam kepada para pelanggannya, untuk dapat menghubungkan laptop mereka ke akses internet <i>broadband<p> dengan kecepatan yang amat lamban tersebut.

“Banyak warga Kashmir, kebanyakan mahasiswa dan profesional, datang berkunjung setiap hari,” ujar Irfan.

Untuk sampai ke Banihal, mahasiswa Bhat Musaddiq Reyaz dan Aqeel Mukhtar berjuang mendapatkan kereta di Awantipora, sebuah kota di lembah Kashmir yang jaraknya lebih dari 100 kilometer di selatan Srinagar. Kedua mahasiswa tersebut mengaku berjuang mendapatkan akses internet ke Banihal untuk mendaftar kelas perkuliahan dan pengajuan beasiswa.

“Saya mencoba mendapatkan internet di kios pemerintah yang didirikan di distrik saya, namun saya menunggu selama dua jam pada dua hari yang berbeda dan tidak pernah mendapat giliran,” terang Reyaz.

“Ini benar-benar merepotkan harus bepergian begitu banyak hanya untuk mengirim aplikasi online,” saut Mukhtar.

Keduanya menghabiskan waktu dua jam perjalanan di satu trayek kereta, dan melanjutkan perjalanan menggunakan kereta lainnya dengan berdiri selama 90 menit untuk dapat sampai ke Banihal. Mereka kemudian menunggu di tengah salju untuk mendapatkan bus yang membawa mereka dari stasiun ke kota dan kafe internet berada.

Sementara jaringan untuk panggilan telepon dan pesan teks yang sangat terbatas kini dapat digunakan, namun untuk jaringan internet masih terputus. Kondisi tersebut telah melumpuhkan ekonomi, dan warga tidak dapat melakukan pembayaran tagihan listrik, mengirim lamaran, atau bahkan hanya untuk mengirim pesan kepada keluarga di luar zona yang terdampak pemberlakuan.

Untuk dapat terkoneksi dengan internet, beberapa warga Kashmir lainnya bahkan melakukan perjalanan khusus ke kota Jammu atau ibu kota India, New Delhi, yang memakan waktu hingga hingga delapan jam perjalanan dari ibu kota Kashmir, Srinagar. Sementara Banihal, relatif memiliki waktu tempuh yang minim yakni hanya dua jam perjalanan dari Srinagar.(AFP/ Melalusa Susthira K/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya