Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
PEMBUNUHAN komandan senior Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani, dalam serangan udara militer AS di Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020) lalu, memicu munculnya demonstrasi di Washington, New York dan sejumlah wilayah Amerika Serikat (AS) lainnya. Demonstrasi tersebut menentang terjadinya perang antara Iran dengan AS.
Penyelenggara aksi mengatakan demonstrasi diadakan serempak di sekitar 70 kota wilayah AS guna mengecam pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani atas perintah Presiden AS Donald Trump. Serangan itu memicu kekhawatiran terjadinya perang baru di Timur Tengah.
"Kami tidak akan membiarkan negara kami dibawa ke dalam perang yang sembrono lainnya," ujar seorang orator demonstrasi yang berkumpul dengan sekitar 200 massa di luar Gedung Putih AS, Sabtu (4/1).
Setelah berunjuk rasa di depan Gedung putih, massa bergerak menuju Trump International Hotel, yang terletak tak jauh dari rumah presiden.
Salah satu demonstran, Sam Crook, prihatin atas tindakan Trump menabuh genderang perang atas Iran. Menurutnya, AS berada dalam cengkeraman pemimpin yang secara mental tidak stabil (Trump).
Baca juga: PM Inggris Bahas Soal Penyitaan Kapal Inggris oleh Otoritas Iran
Selain itu, Crook menyebut konfrontasi perang yang dilancarkan Trump terhadap Iran hanya pengalihannya jelang persidangan pemakzulan di Senat AS terkait Skandal Ukraina.
"Dia gila, dan memiliki reaksi kekanak-kanakan terhadap semuanya. Dan saya takut dia akan secara tidak sengaja dengan mudah memulai lautan api di Timur Tengah," kata Crook.
Warga Iran-Amerika, Shirin, khawatir tentang kemungkinan terjadinya perang dengan Iran, yang telah bersumpah untuk membalas dendam atas kematian Soleimani.
"Kami sudah menghabiskan triliunan dolar untuk memerangi perang yang tidak adil di Irak dan perang terpanjang hari ini di Afghanistan. Dan apa yang hendak kita tunjukkan untuk itu?" tutur Shirin.
Sementara itu, di Times Square New York, para demonstran turun ke jalan membawa poster serta atribut lainnya. Massa kemudian berteriak menyerukan protes terhadap prospek terjadinya perang dengan Iran dan penarikan 5.000 pasukan AS di Irak.
Selain di Washington dan New York, demonstrasi memprotes konfrontasi perang AS terhadap Iran juga terjadi di Chicago dan Los Angeles.
Pembunuhan Qassem Soleimani menandakan meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS. Trump menginstruksikan pembunuhan Qassem Soleimani dengan dalih untuk menghentikan perang.
Adapun para pejabat AS mengatakan 3.000 tentara tambahan akan dikirim ke Timur Tengah sebagai tindakan pencegahan.(AFP/OL-5)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved