Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
RATUSAN demonstran mengepung Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak, Selasa (30/12) yang menuntut AS untuk mengakhiri intervensi ke negara tersebut.
Demonstran juga mengibarkan bendra kelompok para militer Hashd al-Shaabi atau Pasukan Mobilisasi Popular sambil meneriakkan ‘Turun, turun USA!”
Demonstrasi yang terjadi Selasa berbeda dengan sebelumnya yang melibatkan puluhan ribu demonstran yang menolak pemerintah Irak yang berkuasa.
Dalam demonstrasi di depan Kedubes AS, sebagian besar demonstran adalah para pendukung dan simpatisan Hashd Al-Shaabi. Mereka mengenakan baju militer dan berkumpul di Zona Hijau, Baghdad, yang menjadi kawasan gedung-gedung pemerintah Irak dan kedutaan besar.
Sejumlah saksi mengatakan setelah beberapa jam, aksi unjuk rasa akhirnya bubar setelah mereka memukul pintu utama dann melakukan aksi bakar di area tersebut.
Kepada Al Jazeera, para demonstran mengatakan mereka mendatangi Kedubes AS sebagai bentuk protes serangan udara militer AS terhadap kelompok milisi syiah pro-Iran, Kataib Hezbollah di wilayah Irak dan Suriah.
Dalam serangan udara AS yang dilakukan Minggu (26/12), sedikitnya anggota pasukan Kataib Hezbollah tewas dan 51 orang lainnya terluka.
Sementara itu, pihak Washington mengatakan bahwa serangan udara tersebut sebagai aksi balas dendam atas serangan sebuah roket pada Jumat (24/12) di dekat wilayah Kirkuk, Irak yang menewaskan seorang pegawai sipil kontrak AS. AS mengatakan kesalahan pada Kataib Hezbollah.
“Kami adalah Hash dan kami ke sini untuk balas dendam,” kata seorang demonstran yang berusia 40 tahun dan menolak untuk menyebut dengan alasan demi keamanan.
“Kami ke sini untuk memprotes serangan AS pada Hashd,” ucap Haydar, seorang demonstran yang berusia 20 tahunan. “Hashd adalah pasukan yang melindungi Irak dari terorisme.”
Kelompok paramiliter syiah yang didukung Iran telah bergabung dengan pemerintah Irak yang dikuasai kaum dalam bertempur melawan kelompok ISIS. Bahkan secara resmi kelompok yang menamakan diri PMF (Pasukan Mobilisasi Popular) tersebut telah bergabung ke dalam militer Irak pada Juli 2019.
Saat matahari hendak tenggalam di Baghdad, para demonstran akan membuat tenda untuk menginap di dekat Kedubes AS untuk aksi yang diambil AS untuk mengakhiri keberadaaanya dan intervensi terhadap Irak.
"Kami menuntut parlemen Irak melakukan tindakan terhadap AS. Kami ingi AS keluar,” ucap Haydar.
Demonstran lain yang bernama Ali yang mengaku pendukung PMF, mengatakan,”Kami turut berduka dengan tewas sejumlah anggota PMF akibat serangan udara AS ke Qaim dan jelas bahwa AS adalah sumber dari segala kejahatan di Irak sejak 2003.” (AFP/Aljazeera/Drd)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
Awalnya, skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Arab Saudi pada 8 Oktober pukul 20.15 waktu setempat, disusul pertandingan melawan Irak pada 11 Oktober pukul 18.00.
Timnas Indonesia resmi tergabung dalam Grup B bersama Arab Saudi dan Irak pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia
Laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dijadwalkan berlangsung pada 8–14 Oktober 2025.
Format babak keempat menggunakan sistem round robin satu pertemuan.
KELOMPOK militan Syiah yang bermarkas di Irak, Kataib Hezbollah, mengancam akan menyerang pangkalan-pangkalan AS di wilayah tersebut jika ikut campur perang Iran versus Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved