Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Karl Marx pun Diawasi Hingga ke Liang Lahat

Adiyanto
25/12/2019 21:40
Karl Marx pun Diawasi Hingga ke Liang Lahat
Makam Karl Marx di London, Inggris bakal dipasangi kamera pengawas.(AFP)

AREA makam pencetus paham komunisme Karl Marx di Highgate Cemetry, London, bakal dipasangi kamera pengawas. Hal ini lantaran kerap terjadi aksi vandalisme di makam tersebut.

Sepanjang Januari-Februari lalu saja sudah dua kali makam Marx dirusak. Pertama dengan menggunakan palu. Sedangkan aksi kedua berupa coretan dengan cat semprot di dinding makam dengan tulisan "arsitek Genosida","Doktrin Kebencian", dan sebagainya.

Ide pemasangan CCTV tersebut sendiri berasal dari yayasan Marx Grave Trust, pemilik monumen tersebut, setelah berkonsultasi dengan pihak keamanan.
Ketika diberitahu wartawan The Guardian, seorang pengunjung makam yang sebelumnya tidak tahu area itu bakal dipasangi CCTV mengaku aneh dengan kebijakan tersebut. "Sangat menyedihkan. Hal itu harusnya tidak perlu," kata turis asal Berlin, bernama Frank tersebut.

"Di Jerman hal itu tidak mungkin terjadi. Anda mungkin bisa melihat CCTV di ruang publik, tapi tidak di kuburan," timpal Jana, istri Frank. Kepada The Guardian, pasangan suami-istri yang jauh-jauh datang dari Jerman itu tidak bersedia mengungkapkan nama asli mereka. Frank dan Jana sekadar samaran.

Sepanjang hidupnya, Marx yang lahir di Jerman pada 4 Mei 1818 mungkin tidak pernah menganjurkan pengawasan, tetapi ia mengilhami rezim otoritarian yang kerap mengawasi warganya, atas nama ide komunisnya. Penulis Inggris, George Orwell lewat novelnya 1984, menyindir rezim semacam itu  yang takut terhadap masyarakatnya sendiri sehingga mesti dimata-matai siang dan malam.

Jean Seaton, profesor sejarah di Westminster University yang juga Direktur Orwell prize mengatakan, Orwell mungkin akan tertawa ada kamera yang mengasi makam Marx. "Bisa Anda bayangkan, bahkan kuburan pun kini diawasi," ujar Seaton.

John Briggs, pengunjung  makam yang berasal dari Solihull, Inggris, yang untuk pertama kali mengunjungi makam tersebut, mengaku setuju dipasangnya CCTV. Hal itu, kata dia, demi keamanan dan memang tuntutan zaman. Namun, dia tak sepakat dengan aksi vandalisme terhadap makam Marx. “Anda harus membiarkan dia beristirahat dengan tenang, apapun pandangan politik Anda," tegasnya.

Marx pencetus ajaran komunisme, wafat di London, Inggris, pada 14 Maret 1883. Dia sebelumnya dimakamkan di jalan setapak satu lobang dengan istrinya. Tapi, kemudian jasadnya dipindahkan di lokasi yang lebih terkemuka di pemakaman tersebut pada 1956. (A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya