Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jepang Wacanakan Buang Air Radioaktif ke Lingkungan Hidup

Willy Haryono
25/12/2019 04:40
Jepang Wacanakan Buang Air Radioaktif ke Lingkungan Hidup
Deretan tanki penyimpan air terkontaminasi elemen radioaktif di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi di Fukushima, Jepang, 31 Januari 2018.(( AFP/BEHROUZ MEHRI))

PEMERINTAH Jepang mewacanakan membuang air radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima ke lingkungan hidup. Wacana ini dikemukakan seiring semakin berkurangnya wadah penyimpanan air radioaktif.
 
Pembangkit nuklir Fukushima mengalami kebocoran usai diguncang gempa bumi sembilan tahun lalu. Sekitar satu juta ton air terkontaminasi terus terkumpul sejak saat itu, dan sejumlah tanki penyimpannya sudah hampir penuh.
 
Agensi Sumber Daya Alam dan Energi Jepang mengusulkan tiga metode pembuangan: dirilis ke laut; diuapkan ke udara melalui metode vaporisasi; atau kombinasi keduanya.

"Menyimpan air tersebut dalam jangka waktu lama sudah bukan merupakan opsi lagi," kata agensi tersebut kepada AFP, Selasa 24 Desember 2019.
 
Sistem pompa dan penyaringan dipasang di pembangkit Fukushima, yang setiap harinya memompa serta menyaring air terkontaminasi elemen radioaktif. Proses penyaringan ini hanya menyisakan tritium, elemen radioaktif yang diklaim sejumlah pakar hanya berbahaya bagi manusia jika terpapar dalam dosis yang sangat besar.
 
Hingga saat ini belum ada keputusan apapun terkait pembuangan air radioaktif Fukushima. Namun tidak ada satu pun anggota agensi yang menyuarakan penentangan terhadap tiga opsi yang diajukan.
 
Jepang telah mendiskusikan cara membuang air radioaktif selama bertahun-tahun. Tidak ada tenggat waktu untuk pembuangan air tercemar ini.
 
September lalu, Menteri Lingkungan Hidup Jepang saat itu, Yoshiaki Harada, mengatakan air radioaktif kemungkinan harus dibuang ke Samudra Pasifik.
 
Perusahaan Tokyo Electric atau Tepco telah mengumpulkan lebih dari 1 juta ton air terkontaminasi PLTN Fukushima. Air itu berasal dari pipa-pipa pendingin untuk menjaga temperatur inti reaktor PLTN Fukushima.
 
"Satu-satunya opsi adalah membuangnya ke laut kemudian diencerkan," kata Harada dalam sebuah konferensi pers di Tokyo pada 10 September.
 
Tanki penampung air radioaktif buatan TEPCO diproyeksikan penuh seluruhnya pada musim panas 2022.(Medcom/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya