Setelah 40 Tahun Dijabat Castro, Kini Kuba Punya Perdana Menteri

Melalusa Susthira K
22/12/2019 09:42
Setelah 40 Tahun Dijabat Castro, Kini Kuba Punya Perdana Menteri
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menunjuk mantan Menteri Pariwisata Kuba, Manuel Marrero, sebagai Perdana Menteri Kuba baru.(AFP)

KUBA Kuba kembali resmi memiliki perdana menteri, setelah lebih dari empat puluh tahun posisi tersebut terakhir kali dijabat oleh Fidel Castro. Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menunjuk mantan Menteri Pariwisata Kuba, Manuel Marrero, sebagai Perdana Menteri Kuba baru pada Sabtu (21/12/2019).

Penunjukan Marrero tersebut disahkan dengan suara bulat oleh 594 anggota Majelis Nasional Kuba dalam pertemuan akhir tahunan majelis di Havana.

"Proposal (penunjukan) ini telah disetujui oleh biro politik Partai Komunis Kuba," ujar Presiden Miguel Diaz-Canel dihadapan Majelis Nasional Kuba.

Seluruh anggota Majelis Nasional Kuba menyambut penangangkatan Marrero dengan riuhan tepuk tangan. Marrero pun mendapat jabat tangan langsung dari mantan Presiden Kuba Raul Castro yang menjabat sebagai Ketua Partai Komunis Kuba.

Sebelumnya, Marrero menjabat sebagai Menteri Pariwisata Kuba selama 16 tahun sejak 2004. Ia memulai karirnya di pemerintahan sebagai Wakil Presiden Grup Hotel Gaviota yang kuat, milik angkatan bersenjata Kuba pada 1999 lalu. Setahun kemudian ia lalu menjabat sebagai Presiden Grup Hotel Gaviota hingga 2004.

"Sepanjang karirnya (Marrero) telah ditandai dengan kesederhanaan, kejujuran, kapasitas kerja, sensitivitas politik dan kesetiaannya kepada partai dan revolusi," tutur Diaz-Canel.

“Perdana menteri baru telah memimpin industri pariwisata dengan cara yang terpuji, yang merupakan salah satu jalur utama pengembangan ekonomi nasional," tambahnya.

Marrero, 56, diangkat sebagai Perdana Menteri Kuba di bawah konstitusi baru untuk menggantikan piagam era Soviet 1976, yang disetujui melalui pemungutan suara pada Februari lalu. Konstitusi baru tersebut merupakan bagian dari proses desentralisasi dan memperkenalkan masa jabatan bagi presiden hanya dua periode berturut-turut, serta sejumlah restrukturisasi sistem sosial-politik dan ekonomi Kuba.

baca juga:Obok-Obok HAM Korut, Pyongyang: AS akan Bayar Mahal

Sebelumnya, posisi Perdana Menteri Kuba terakhir dipegang oleh revolusioner komunis Amerika Latin, Fidel Castro, sejak 1959 hingga 1976. Namun, jabatan perdana menteri dihapuskan ketika Castro beralih menjabat sebagai Presiden Kuba dari 1976 hingga 2008. Sebelum akhirnya jabatan tersebut berpindah ke saudara adiknya, Raul Castro, yang memimpin Kuba hingga 2018 lalu. (afp/cnn/OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya