Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Uni Eropa Berang, Trump Setujui Sanksi Pipa Gas Rusia-Eropa

Haufan Hasyim Salengke
21/12/2019 10:20
Uni Eropa Berang, Trump Setujui Sanksi Pipa Gas Rusia-Eropa
Kapal 'Audacia' milik perusahaan lepas pantai Allseas dari Swiss tengah mempersiapkan jalur pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman.(AFP/Bernd Wüstneck )

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jumat (20/12), menandatangani sanksi AS terhadap perusahaan yang membangun pipa gas alam Rusia ke Jerman. Jalur perpipaan dikhawatirkan oleh Kongres akan memberi Kremlin pengaruh berbahaya atas sekutu Eropa.

Sanksi, yang ditentang oleh Uni Eropa, dimasukkan dalam RUU pembelanjaan pertahanan yang luas yang ditandatangani Trump pada upacara di Pangkalan Bersama Andrews, sebuah instalasi angkatan udara di luar Washington, DC.

Hukuman tersebut menargetkan perusahaan-perusahaan yang membangun pipa Nord Stream 2 senilai hampir US$11 miliar di bawah Laut Baltik.

Infrastruktur itu dibangun dengan tujuan untuk menggandakan pengiriman gas alam Rusia ke ekonomi terkemuka Eropa, Jerman.

Anggota parlemen AS telah memperingatkan pipa akan memperkaya pemerintah Rusia--rival utama Washington--dan meningkatkan pengaruh Presiden Vladimir Putin di Eropa pada saat ketegangan meningkat di seluruh benua.

Kedua majelis Kongres sangat menyetujui sanksi tersebut, dan Senat memberikan suara pada Selasa (17/12) untuk membuat Trump mengambil tindakan.

Trump, yang telah dituduh oleh oposisi Demokrat bersikap lunak terhadap Putin, tidak punya banyak pilihan selain memberikan persetujuannya.

Sanksi itu dimasukkan ke dalam rancangan undang-undang (RUU) anggaran tahunan Pentagon US$738 miliar dan, mengingat tingkat dukungan kongres, veto kemungkinan tidak akan terjadi.

Langkah-langkah AS telah membuat marah Moskow dan Uni Eropa, yang mengatakan mereka harus dapat memutuskan kebijakan energinya sendiri.

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, membahas masalah ini selama panggilan telepon Jumat (20/12) dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus.

Pompeo menyatakan oposisi kuat terhadap proyek itu, kata Ortagus dalam sebuah pernyataan.

Kamar Dagang Jerman-Rusia bersikeras pekan lalu bahwa pipa itu penting untuk keamanan energi dan mendesak sanksi pembalasan terhadap AS jika RUU itu disahkan.

Sanksi AS menargetkan perusahaan yang terlibat dalam instalasi pipa Nord Stream 2 dan Turk Stream, pipa Rusia-Turki, dan termasuk pembekuan aset dan pencabutan visa AS untuk kontraktor.

Salah satu kontraktor utama yang dapat terpukul adalah Allseas yang berbasis di Swiss, yang telah disewa oleh raksasa energi milik negara Rusia Gazprom untuk membangun bagian lepas pantai.

Kekuatan Gazprom, yang terintegrasi erat dengan negara Rusia, berada di pusat kekhawatiran terkait jaringan pipa itu di kalangan Amerik, dan juga di negara-negara Eropa timur dan tengah.

Senator Ted Cruz, sekutu Partai Republik Trump, mengatakan penghentian Nord Stream 2 harus menjadi prioritas keamanan utama bagi AS dan Eropa.

"Jauh lebih baik bagi Eropa untuk mengandalkan energi dari Amerika Serikat daripada mendorong Putin dan Rusia serta bergantung pada Rusia dan tunduk pada pemerasan ekonomi," ujarnya kepada Senat pekan lalu.

Namun, Senator Rand Paul, seorang Republikan lainnya, memberikan suara menentang RUU tersebut, menolak upaya sanksi terhadap sekutu NATO dan perusahaan-perusahaan energi AS yang potensial. (AFP/Hym/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik