Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Sekjen PBB Sambut Positif Komitmen Swasta

Laporan Thalatie K Yani dari Madrid, Spanyol
12/12/2019 12:53
Sekjen PBB Sambut Positif Komitmen Swasta
Sekjen PBB Antonio Guterres(AFP/CRISTINA QUICLER)

SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengapresiasi komitmen sektor swasta yang baru bergabung dan menambahkan jumlah investasi hingga mendekati US$4 triliun untuk mencapai target zero emission pada 2050.

Sebelumnya, ada 177 perusahaan yang telah menyatakan komitmen mereka untuk membantu memerangi perubahan iklim dengan nilai investasi US$2,8 triliun. Saat ini, ada 50 perusahaan lagi yang menyatakan bergabung dalam komitmen tersebut

"Investor baru bergabung dan meningkatkan dua kali lipat dari angkat tersebut, dari US$2 triliun ke US$4 triliun. Saya sangat senang dengan angka itu, menunjukan sektor swasta meningkatkan kepedulian mereka dari grey economy ke green economy," ujar Guterres dalam high level meeting di Baker Room, Ferie de Madrid (IFEMA), Madrid, Spanyol, Rabu (11/12).

Dalam sidang yang juga dihadiri presiden COP25 Caroline Schmidt itu sempat terjadi kericuhan. Para demonstran berhasil melakukan aksi di depan ruangan tersebut.

Baca juga: Majalah Time Nobatkan Thunberg Sebagai Person of the Year 2019

Para peserta UNFCCC-COP25 yang ingin mengikuti sidang pun sempat dihalangi petugas keamanan, hingga para demonstran dikeluarkan dari Ifema.

Dampak dari demonstrasi itu, petugas keamanan hanya mengizinkan delegasi saja yang masuk ke ruang sidang, sedangkan pengamat dilarang masuk.

Lebih lanjut Guterres menekankan komitmen semua pihak untuk memenuhi janji mereka guna mencapai target Paris Agrement pada 2020, dengan menjaga suhu bumi dalam batas 1,5 derajat celsius.

"Kita ingin semua negara mengikuti langkah dari 75 negara yang berkomitmen untuk maju pada 2020, net zeros strategy pada 2050, atau perjanjian carbon pada 2050 atau sebelumnya. Kita butuh seluruh negara meningkat komitmen mereka tahun depan," ujar Guterres sambil membacakan 10 prioritasnya.

Masalah keuangan menarik perhatian dari pria berusia 70 tahun itu. Ia mengingatkan komitmen semua negara untuk mengubah ekonomi mereka dari ekonomi abu-abu ke ekonomi hijau. Tidak lupa memberikan akses bagi perempuan miskin untuk bisa bergerak di ekonomi hijau dan beradaptasi pada perubahan lingkungan.

Pria asal Portugal ini ingin mempercepat aliran finansial, termasuk green climate fund dan pergerakan harga pasar karbon.

"Kita harus memberi kepada negara-negara kepulauan kecil dan negara berkembang, karena mereka yang pertama kali terdampak dari perubahan iklim ini," ujarnya.

Guterres juga meminta pembatasan dan tidak ada lagi pembangunan pembangkit listrik berbasis baru bara sejak 2020. Pasalnya batu bara penyumbang karbon terbesar di dunia.

Setelah mengurangi penggunaan batu bara, saatnya semua negara mengembangkan dan meningkatkan energi terbarukan di semua sektor, termasuk sektor transportasi yang masih menggunakan pembakaran fosil. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya