Polisi Hong Kong Geledah Kampus Universitas Politeknik Hong Kong

Melalusa Susthira K
28/11/2019 13:37
Polisi Hong Kong Geledah Kampus Universitas Politeknik Hong Kong
Satuan polisi penanganan bom memasuki kampus Hong Kong Polytechnic University di Distrik Hung Hom, Hong Kong, Kamis (28/11).(AFP/Anthony Wallace)

POLISI Hong Kong menggeledah masuk ke gedung Universitas Politeknik Hong Kong (PolyU) yang menjadi basis demonstran pro-demokrasi pada Kamis (28/11).

Kampus yang selama beberapa hari dikepung aparat polisi itu, akhirnya digeledah guna mencari bom molotov dan bahan berbahaya lainnya yang tersisa selama diduduki oleh demonstran.

Dalam beberapa hari terakhir, sekelompok demonstran yang masih bertahan di kampus PolyU seolah tampak menghilang. Staf universitas mengatakan pihaknya hanya menemukan satu demonstran di gedung kampus.

Pada Rabu (27/11) malam, seorang pria mengenakan penutup wajah berbicara seorang diri kepada wartawan di dalam kampus. Ia menuturkan bahwa ada sekitar 20 demonstran yang bertahan.

Namun pada Kamis (28/11) pagi, tidak tampak tanda-tanda mereka ketika polisi dan petugas pemadam kebakaran merangsek masuk pasca 11 hari kampus PolyU dikepung.

Polisi anti huru hara dengan perlengkapan taktis mulai mengumpulkan barang bukti puluhan bom bensin dan botol-botol bahan kimia yang telah dijarah dari laboratorium universitas oleh para demonstran.

Pakar bahan peledak menyisir setiap ruangan kampus yang temboknya dihiasi coretan yang menghina polisi Hong Kong dan menuntut lebih banyak kebebasan dari Tiongkok.

Kampus yang terletak di Kowloon itu menyerupai medan perang yang ditinggalkan, dengan ditutupi banyak puing-puing, barikade, dan botol-botol bom molotov yang hancur. Bau busuk dari sisa-sisa makanan kantin dan tempat sampah pun menyeruak ke setiap sudut kampus.

Pada Rabu (27/11) sebelumnya, para pemimpin Politeknik Hong Kong meminta polisi untuk mengakhiri pengepungan mereka dan meminta agar pemerintah membantu pensterilan kampus dari bahan-bahan berbahaya.

Sejak Minggu (17/11) lalu, Universitas Politeknik Hong Kong menjadi pusat gerakan demonstrasi yang semakin keras di Hong Kong ketika bentrokan terjadi antara polisi dan demonstran yang bersenjatakan panah dan bom molotov.

Kampus tersebut kemudian dikepung polisi dan kebuntuan berlangsung lebih dari sepekan. Ratusan demonstran yang banyak di antaranya berusia di bawah 18 tahun tersebut telah meninggalkan PolyU dalam beberapa hari terakhir.

Sebagian besar dari mereka ditangkap, sementara beberapa di antaranya menyelinap keluar melalui sistem drainase ataupun mencoba melarikan diri dengan tali. Adapun puluhan demonstran lainnya mencoba terus bertahan di dalam kampus dengan perbekalan yang kian menipis. (AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya