Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PENASIHAT Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengungkapkan keberlangsungan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dapat memakan waktu hingga bertahun-tahun untuk dipecahkan.
Pertarungan antara negara adidaya ekonomi tersebut, bahkan dapat menjadi pertarungan jangka panjang menyerupai Perang Dingin dengan Uni Soviet pada 1980-an, ketika AS masih dipimpin Presiden Ronald Reagan.
"Pertaruhannya sangat besar, kita tidak boleh salah langkah. Jika itu membutuhkan satu dekade, biarkan seperti itu. Ini adalah sebuah kondisi Anda melihat konsekuensi pada jangkauan yang paling jauh. Jadi jika kita membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengujinya sampai matang, biarkan saja seperti itu" ujarnya kepada wartawan, Jumat (6/9).
"Saya tidak melalui seluruh Perang Dingin, tetapi banyak. Perang itu butuh beberapa dekade demi dekade, untuk mencapai tempat yang kita inginkan bersama Uni Soviet dahulu," tambahnya.
Meskipun demikian, Kudlow mengatakan perundingan tatap muka antara raksasa ekonomi dunia tersebut akan dilanjutkan dalam suasana yang baik.
"Saya mengatakan mereka (Tiongkok) datang ke sini dan dengan pembawaan yang lebih tenang. Kami dengan senang hati ingin kembali pada posisi sewaktu di bulan Mei, kami hampir mencapai mufakat, mungkin sudah 90% dari keseluruhan. Negosiasi ini adalah upaya positif bagi kami dan semoga hasil yang positif juga turut menyertai" terang Kudlow di televisi CNBC, Jumat (6/9).
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menyatakan kejatuhan bea perang dagang yang berlarut-larut telah menimpa Tiongkok secara telak. Terkait perundingan tingkat tinggi yang dijadwalkan awal Oktober di Washington, Trump pun mengatakan tekanan ada pada Tiongkok untuk datang ke meja perundingan.
"Tiongkok kerap memakan tarif," tulis Trump lewat utas Twitter-nya, Jumat (6/9).
Baca juga: AS-Tiongkok kembali ke Meja Perundingan
Ia kemudian mengulangi klaimnya, bahwa bea yang lebih tinggi mengartikan AS mengumpulkan miliaran dolar dari raksasa Asia tersebut, tanpa biaya yang dibebankan kepada importir AS.
"Tiongkok mengalami tahun terburuk dalam beberapa dekade. Perundingan terjadi, (maka) bagus untuk semua!" tambahnya.
Pada penekanannya, Trump ingin memaksa Tiongkok melakukan perubahan radikal pada perlindungan untuk kekayaan intelektual dan aspek penting lainnya berhubungan dengan perdagangan saat ini.
Persaingan antara raksasa ekonomi dunia tersebut, dimulai sekitar 18 bulan yang lalu. Saat ini persaingan keduanya menunjukkan tarif yang mahal pada perdagangan senilai ratusan miliar dolar.
Dampak Ekonomi
Trump berulang kali menegaskan tarif AS dan perlambatan ekonomi Tiongkok akan menekan Tiongkok memutus kesepakatan. Tampak pula tanda-tanda perang dagang tersebut mulai membebani ekonomi AS.
Laporan pendapatan perusahaan menunjukkan perusahaan-perusahaan AS telah terpukul oleh tindakan tit-for-tat (saling berbalas) dan ketidakpastian secara menyeluruh. Sebuah laporan yang dirilis minggu ini, mengungkapkan lebih dari 10.000 pekerja di-PHK pada bulan lalu akibat kesulitan perdagangan.
Agustus lalu, kedua belah pihak sama-sama menaikkan tarif. Bea masuk AS untuk barang-barang Tiongkok juga kembali akan dinaikkan pada bulan Oktober dan Desember. Sebelumnya, perundingan antara AS dan Tiongkok tiba-tiba putus pada bulan Mei, AS menuduh Tiongkok mencabut komitmen inti tepat ketika kesepakatan seluruhnya hampir membuahkan hasil.(AFP/OL-5)
Latihan militer gabungan Super Garuda Shield menyatukan lebih dari 6.000 pasukan dari 13 negara peserta.
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
AS memperluas upaya untuk menghambat Pengadilan Pidana Internasional atas penuntutannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Isu penolakan udang asal Indonesia asal AS itu menjadi sorotan penting bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari petambak, industri pengolahan, eksportir, hingga pemerintah.
Media internasional menyoroti langkah strategis diplomasi Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menurunkan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia.
Tingkat ketidakpercayaan tertinggi tercatat di Metro Manila dan Luzon Tengah sebesar 88%, dan terendah di Visayas sebesar 77%.
Ilmuwan Tiongkok berjuang menyelamatkan lumba-lumba tanpa sirip yang masih hidup di Sungai Yangtze.
SELAMA kampanye, Donald Trump berjanji akan menggunakan tarif untuk merevitalisasi industri Amerika, mendatangkan lapangan kerja, dan membantu Negeri Paman Sam kembali hebat.
Mengimpor barang dari Tiongkok adalah peluang besar bagi pebisnis di Indonesia. Harga produk yang kompetitif, pilihan supplier yang banyak, dan kualitas yang bervarias.
Seorang warga Tiongkok dihukum delapan tahun penjara karena menyelundupkan senjata api ke Korea Utara.
Ilmuwan Tiongkok menemukan cara mengubah stem cell atau sel punca manusia menjadi sel otak penghasil dopamin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved