Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
AMERIKA Serikat menetapkan tarif baru pada barang-barang impor Tiongkok, Minggu (1/9). AS ingin meningkatkan kampanye tekanan tinggi yang bertujuan untuk memaksa Beijing menandatangani kesepakatan perdagangan baru.
Menurut Kantor Perwakilan Dagang AS, tarif tambahan 15% yang memengaruhi sebagian barang senilai $300 miliar dari raksasa ekonomi Asia itu mulai berlaku per 1 September ini.
Tarif baru tersebut akan menyasar berbagai produk, mulai dari bahan makanan (kecap, daging potong, sosis babi, buah-buahan, sayuran, susu, keju), peralatan olahraga (klub golf, papan selancar, sepeda), alat musik, pakaian olahraga, dan furnitur.
Ekonom di Peterson Institute for International Economics yang berbasis di Washington memperkirakan barang-barang senilai US$112 miliar akan turut terpengaruh.
Pengumuman Trump di awal bulan ini merupakan pembalasan terhadap Beijing yang juga memberikan tarif US$75 miliar pada barang-barang AS. Sebagian dimulai pada 1 September.
Ratusan perusahaan dan kelompok profesional AS telah meminta pemerintahan Trump menunda tarif baru tersebut. Mereka mengatakan hal itu akan menghancurkan pekerjaan dan membebani konsumen.
Namun pada Jumat (30/8) kemarin, presiden dari Partai Republik itu malah menyalahkan para pengusaha.
"Perusahaan yang dijalankan dengan buruk dan perusahaan yang lemah dengan pintar menyalahkan 'tarif kecil' ini alih-alih manajemen yang buruk... dan siapa yang bisa menyalahkan mereka karena melakukan itu? Alasan!" ujar Trump di Twitternya.
Baca juga: Penembakan Massal di Texas, KJRI Imbau WNI Waspada
Di sisi lain, Trump tetap menawarkan secercah harapan dalam bentuk pembicaraan yang sedang berlangsung.
"Kami sedang melakukan pembicaraan dengan Tiongkok. Pertemuan telah dijadwalkan. Panggilan sedang dilakukan. Saya kira pertemuan pada bulan September terus berlangsung. Belum dibatalkan. Kita akan lihat apa yang terjadi," kata Trump.
Beberapa hari sebelumnya, Trump menyebabkan kekhawatiran ketika ia memerintahkan perusahaan-perusahaan AS untuk berhenti melakukan bisnis dengan Tiongkok. Hal itu memicu keraguan dan cemoohan.
Donald Trump melancarkan perang dagangnya pada Maret 2018. Ia menuntut agar Tiongkok mengakhiri praktik yang dianggap tidak adil. Di antaranya transfer teknologi paksa dari perusahaan AS dan subsidi besar-besaran yang diberikan kepada perusahaan Tiongkok.
Meskipun perang dagang membebani ekonomi Tiongkok, strategi itu hanya menghasilkan sedikit hasil positif.
IMF menyebut ketegangan itu dapat memicu perlambatan ekonomi global.
Sebuah studi University of Michigan mengatakan perang dagang telah membebani praktik investasi perusahaan dan kepercayaan konsumen, yang pada Agustus kemarin mengalami penurunan paling tajam sejak Desember 2012. "Data Agustus menunjukkan bahwa erosi kepercayaan konsumen karena kebijakan tarif tengah berlangsung," kata Richard Curtin, ekonom yang mengarahkan survei Michigan.
Dikarenakan kekhawatiran perihal dampak dari putaran tarif baru, terutama menjelang musim belanja Natal tahun ini, beberapa produk Tiongkok tidak akan terpengaruh hingga 15 Desember. Termasuk ponsel, laptop, dan beberapa mainan. (AFP/OL-1)
Latihan militer gabungan Super Garuda Shield menyatukan lebih dari 6.000 pasukan dari 13 negara peserta.
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
AS memperluas upaya untuk menghambat Pengadilan Pidana Internasional atas penuntutannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Isu penolakan udang asal Indonesia asal AS itu menjadi sorotan penting bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari petambak, industri pengolahan, eksportir, hingga pemerintah.
Media internasional menyoroti langkah strategis diplomasi Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menurunkan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia.
Tingkat ketidakpercayaan tertinggi tercatat di Metro Manila dan Luzon Tengah sebesar 88%, dan terendah di Visayas sebesar 77%.
Ilmuwan Tiongkok berjuang menyelamatkan lumba-lumba tanpa sirip yang masih hidup di Sungai Yangtze.
SELAMA kampanye, Donald Trump berjanji akan menggunakan tarif untuk merevitalisasi industri Amerika, mendatangkan lapangan kerja, dan membantu Negeri Paman Sam kembali hebat.
Mengimpor barang dari Tiongkok adalah peluang besar bagi pebisnis di Indonesia. Harga produk yang kompetitif, pilihan supplier yang banyak, dan kualitas yang bervarias.
Seorang warga Tiongkok dihukum delapan tahun penjara karena menyelundupkan senjata api ke Korea Utara.
Ilmuwan Tiongkok menemukan cara mengubah stem cell atau sel punca manusia menjadi sel otak penghasil dopamin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved