Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

AS-Australia-Jepang Jajaki Peluang Investasi di Indonesia

Tesa Oktiana Surbakti
28/8/2019 22:38
AS-Australia-Jepang Jajaki Peluang Investasi di Indonesia
Ilustrasi Investasi(Think Stock)

SEJUMLAH pejabat senior mewakili institusi pembiayaan pembangunan Pemerintah AS, Overseas Private Investment Corporation (OPIC), Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia dan Export Finance Australia, dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) mengunjungi Indonesia pekan ini.

Tujuannya ialah menjajaki peluang untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia dan wilayah Indo-Pasifik.

Selama berada di Indonesia, para mitra trilateral ini mengidentifikasi peluang bersama untuk mengerakkan dan mendukung pengerahan modal swasta. Harapannya bisa mendukung pembangunan infrastruktur dan prinsip Pandangan ASEAN (ASEAN’s Outlook) terhadap Indo-Pasifik.

Melalui kemitraan tersebut, OPIC, DFAT, Export Finance Australia, dan JBIC berkomitmen memanfaatkan beragam perangkat di setiap negara. Mulai dari pembiayaan pembangunan, hingga pendanaan hibah untuk memajukan tujuan pembangunan bersama di kawasan.

Dalam kunjungan ini, delegasi bertemu dengan perwakilan senior pemerintah Indonesia. Termasuk, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Berikut para pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Mereka juga bertemu dengan perwakilan dari PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (IIGF), dan PT Sarana Multi Infrastruktur. Serta, para pemimpin sektor swasta yang mewakili sektor-sektor prioritas, yakni transportasi, energi, dan ekonomi digital.

Baca juga : Indonesia Perkuat Kerja Sama Ekonomi dengan Negara Teluk

Para mitra trilateral menegaskan kembali komitmen untuk memajukan pembangunan infrastruktur di kawasan melalui sejumlah proyek yang dibangun untuk bertahan lama.

“Tidak ada negara yang dapat menghadapi tantangan Indo-Pasifik sendirian,” ujar Brian Churchill, Penasihat Senior OPIC untuk Indo-Pacific dan White House Fellow, dalam keterangan resmi, Rabu (28/8).

Churchill menegaskan berkelanjutan secara finansial, mematuhi standar sosial, ketenagakerjaan dan lingkungan internasional, serta memastikan transparansi menjadi prioritas kelompoknya.

Proyek yang digencarkan juga harus menciptakan peluang ekonomi untuk semua pihak, termasuk pekerja lokal. Para mitra berupaya menghormati kedaulatan negara tuan rumah.

Misi tersebut merupakan wujud komitmen yang dibuat para mitra trilateral dalam pernyataan bersama jelang KTT G20 2019, untuk mengirim misi bersama ke Asia Tenggara.

“OPIC dengan bangga memimpin misi bersama dengan mitra trilateral di Indonesia, untuk membuka peluang baru. Dengan begitu, kami dapat mendukung pengembangan infrastruktur krusial. Tentunya harus memberdayakan masyarakat lokal, serta mengutamakan kemakmuran dan stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut," imbuhnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya