Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
DUA penembakan massal di Amerika Serikat (AS) telah menewaskan 29 orang dalam kurun waktu 24 jam. Dua tragedi ini semamin memperburuk catatan kelam penembakan massal di 'Negeri Paman Sam' itu.
Penembakan pertama terjadi di El Paso, Texas pada Sabtu (3/8). Seorang pemuda berusia 21 tahun menembakkan senapan AK-47 secara acak ke kerumunan orang di pusat perbelanjaan Walmart. Penembakan tersebut menewaskan 20 orang dan melukai puluhan lainnya.
Kurang dari 13 jam kemudian, seorang penembak membunuh sembilan orang di Dayton, Ohio. Pelaku ditembak mati petugas keamanan.
"Ada sembilan korban tewas dan 16 terluka yang kini sedang dirawat di rumah sakit," kata Letnan Kolonel Kepolisian Dayton, Matt Carper, dikutip dari laman AFP, Minggu (4/8).
Berdasarkan pemeriksaan di lokasi, pelaku menggunakan "senapan panjang dengan beberapa amunisi" saat beraksi tadi malam.
Baca juga: Selang Beberapa Jam Penembakan di Texas, Kembali Terjadi di Ohio
Polisi masih berusaha mengidentifikasi pelaku, dan beberapa agen Biro Investigasi Federal (FBI) juga berada di lokasi untuk memberikan bantuan.
Carper mengatakan investigasi penembakan di Ohio akan berlanjut hingga malam. Pihaknya menduga penembakan ini hanya dilakukan satu orang.
Presiden AS Donald Trump mendeskripsikan penembakan di El Paso sebagai "aksi seorang pengecut."
Sementara polisi untuk sementara menganggap penembakan tersebut sebagai kasus kejahatan bernuansa kebencian terhadap imigran.
Dugaan didasarkan pada sebuah manifesto antiimigran yang ditemukan polisi terkait penembakan di El Paso.
Tragedi di El Paso dimulai beberapa menit menjelang pukul 11.00 waktu setempat. Lokasi penembakan adalah Walmart di distrik perbelanjaan populer dekat Cielo Vista Mall. Saat penembakan, Walmart sedang didatangi banyak orang.
Beto O'Rourke, mantan anggota kongres AS untuk El Paso, mengakhiri kampanye pemilihan umum presiden setelah terjadinya penembakan.
"Saya sangat sedih atas kejadian ini. Tapi saya rasa El Paso adalah tempat terkuat di dunia, masyarakat di sini akan tetap tegar menghadapi ini semua," tutur O'Rourke.
Elizabeth Warren, seorang senator yang turut mencalonkan diri dalam pilpres AS dari Partai Demokrat, menegaskan, "Kita semua harus segera bertindak untuk mengakhiri wabah kekerasan bersenjata api di negara ini." (Medcom/OL-2)
Pengantin perempuan tewas ditembak usai meninggalkan pesta pernikahan di desa Goult, Prancis.
Vance Luther Boelter didakwa membunuh legislator Melissa Hortman dan penembakan terhadap senator negara bagian Minnesota, John Hoffman.
Gale juga mengungkapkan bahwa Hortman sempat memiliki kekhawatiran soal keselamatan pribadi.
Polisi juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum dikonfirmasi.
Kolombia menghadapi 24 serangan bom dan penembakan terkoordinasi terjadi di Cali dan kota sekitarnya, menewaskan tujuh orang dan melukai 28 lainnya.
Remaja laki-laki berusia 15 tahun ditangkap setelah diduga menjadi pelaku penembakan terhadap calon presiden Kolombia, Miguel Uribe Turbay.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved