Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pemerintah Inggris akan Bekukan Aset Iran

Tesa Oktiana Surbakti [email protected]
22/7/2019 07:00
 Pemerintah Inggris akan Bekukan Aset Iran
Korps Pengawal Revolusi menaiki kapal tanker berbendera Inggris Stena Impero di Selat Hormuz. - Iran( (Photo by HO / various sources / AFP) )

 PEMERINTAH Inggris berencana menjatuhkan sanksi terhadap rezim Iran. Hal tersebut sebagai tanggapan atas penangkapan kapal tanker berbendera Inggris di kawasan Teluk.

Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, akan menggunakan sebuah pernyataan bersama sebagai pengumuman sejumlah langkah diplomatik dan ekonomi. Termasuk potensi membekukan aset Iran. Sikap keras ditunjukkan pemerintah Inggris dalam menanggapi insiden penahanan kapal Stena Impero.

Inggris juga dapat mendorong Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberlakukan sanksi kepada Iran, yang sebelumnya dicabut pada 2016 sebagai elemen perjanjian nuklir Iran. Sanksi ini termasuk pelarangan ekspor minyak Iran di pasar internasional.

Menyusul pertemuan komite darurat pemerintah Inggris, Cobra, pada Sabtu waktu setempat, Hunt menekankan penangkapan kapal Stena Impor memicu persoalan yang serius terkait keamanan kapal Inggris, berikut kapal internasional di Selat Hormuz.

Langkah itu mengemuka ketika Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, menghadapi kritik keras dari para pejabat Whitehall sebab May dinilai gagal menyetujui tawaran AS bergabung dengan koalisi angkatan laut yang baru, atau dikenal Operation Sentinel. Itu dirancang untuk mengoordinasikan upaya internasional dalam mengawasi dan melindungi sejumlah kapal di wilayah Teluk Arab.

Drama penangkapan

Pada Sabtu kemarin, rekaman dramatis menunjukkan kapal Stena Impero yang ditangkap Pengawal Revolusi Iran, turut dikelilingi sejumlah kapal kecil, serta pasukan tempur yang turun dari helikopter, mendarat di atas geladak kapal. Saat ini, kapal berada di Pelabuhan Bandar Abbas, Iran, dengan para awak kapal dari Rusia, Ukraina, India, Latvia, dan Filipina masih diperiksa.

Sekretaris Negara untuk Pertahanan, Penny Mordaunt, mengatakan kapal pengawal HMS Montrose berjarak 60 menit dari kemampuannya untuk menyelamatkan kapal. Dia menggambarkan insiden sebagai aksi permusuhan.

Hunt yang telah berbicara dengan Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif, menekankan Teheran berdalih tindakan itu sebagai respons atas penahanan kapal tanker Iran, Grace 1, di lepas pantai Gibraltar pada 4 Juli lalu. Kapal itu diduga membawa pasokan minyak mentah ke Suriah, yang melanggar sanksi Uni Eropa.

Hunt segera memaparkan langkah yang diambil pemerintah kepada parlemen Inggris. Para menteri mempertimbangkan sejumlah langkah ekonomi dan diplomatik, termasuk pembekuan aset dan upaya terkoordinasi dengan sekutu internasional di PBB. Inggris juga meningkatkan upaya perlindungan terhadap kapal yang melintasi Selat Hormuz.

The Washington Post melaporkan pemerintah Inggris meminta Menlu AS, Mike Pompeo, untuk menahan diri agar tidak melemparkan komentar publik yang memanaskan ketegangan.

Pertemuan Cobra dipimpin Kanselir Wilayah Adipati Lancester, David Livington. Sebuah sumber Whitehall mengungkapkan para pejabat Inggris merasa malu karena tidak bisa menjaga diri mereka sendiri.

Menanggapi krisis, pemimpin Partai Buruh Inggris, Jeremy Corbyn, menyerukan pembebasan kapal tanker, sekaligus menyalahkan Washington karena meningkatkan ketegangan dengan Iran.

"Trump menghancurkan kesepakatan nuklir yang akhirnya memicu konfrontasi. Negosiasi berperan penting untuk meredakan ancaman perang di kawasan Teluk," bunyi cicitan Corbyn. (Telegraph/AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya