Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Trump Jamu Astronaut Apollo 11 di Gedung Putih

Basuki Eka Purnama
20/7/2019 09:00
Trump Jamu Astronaut Apollo 11 di Gedung Putih
Presiden AS Donald Trump bersama astronaut misi Apollo 11 Buzz Aldrin (kanan) dan Michael Collins(AFP/Brendan Smialowski )

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjamu astronaut misi Apollo 11 yang tersisa, Buzz Aldrin dan Michael Collins di Gedung Putih, Jumat (19/7) waktu setempat, menjelang peringatan 50 tahun pendaratan di Bulan.

"Besok adalah hari yang sangat besar. Peringatan 50 tahun sejak pertama kali kita menancapkan bendera Amerika di Bulan," ujar Trump di Oval Office.

Kerabat mendiang Neil Armstrong, orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan pada 20 Juli 1969 juga hadir di Gedung Putih.

Trump kemudian memuji upaya pemerintahannya untuk membangkitkan kembali misi ke Bulan dan Mars.

"Kita akan mengembalikan kemewahan misi ke angkasa luar," ujar Trump.

Baca juga: Reuni Astronaut Tandai Peringatan 50 Tahun Misi Apollo 11

Selepas pertemuan dengan Trump, Aldrin mencicit, "Baru saja bertemu dengan Presiden Donald Trump. Kita membahas masa depan Amerika di luar angkasa, cara menghadapi tantangan angkasa luar, dan kebutuhan untuk terus melakukan eksplorasi."

"Keep America Great in Space," imbuh Aldrin mengacu pada semboyang Trump, 'Make America Great Again'.

Dengan keberhasilan Apollo 11 mendarat di Bulan, AS mencapai kemenangan dalam perlombaan di angkasa luar dari rival mereka kala itu Uni Soviet. Sebelumnya, Uni Soviet berhasil menjadi yang pertama mengirimkan satelit dan manusia ke angkasa luar.

Upaya mencapai Bulan yang dirintis Presiden AS John F Kennedy pada 1961 dipicu sebagian oleh Krisis Teluk Babi. Upaya itu memakan biaya luar biasa yang hanya kalah oleh pembangunan Terusana Panama dan Proyek Manhattan.

Trump memulai lagi upaya mencapai Bulan, kali ini dengan target menempatkan perempuan pertama di satelit Bumi itu, serta mencapai Mars.

Namun, tenggat yang ditetapkan Trump--2024 dan 2033--dinilai tidak realistis dan menyebabkan kekisruhan di tubuh NASA. (AFP/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik