Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Virus Ebola Serang Warga Kongo

Mediaindonesia
17/7/2019 06:40
Virus Ebola Serang Warga Kongo
Seorang wanita mengukur suhu tubuhnya di stasiun penyaringan Ebola saat dia memasuki Rwanda dari Republik Demokratik Kongo pada 16 Juli 2019( (Photo by JOHN WESSELS / AFP))

PEMERINTAH Republik Demokratik Kongo mengimbau masyarakat tetap tenang setelah seorang pemuka agama terserang virus ebola di Kota Goma bagian timur. Dalam sebuah pernyataan, Gubernur Kivu Utara Carly Nzanzu Kasivita meminta kerja sama masyarakat agar senantiasa memerhatikan kebersihan. Ia juga mengimbau masyarakat segera melapor ke pihak berwenang jika ada kasus yang diduga penyakit ebola.

Kementerian Kesehatan pada Sabtu (13/7) menyebut 1.655 orang meninggal karena virus hemoragik tersebut sejak 1 Agustus tahun lalu.

Penyakit itu menyebar dari Kivu Utara ke negara tetangga Ituri. Hampir 700 orang telah disembuhkan dan lebih dari 160.000 orang telah divaksinasi.

Namun, upaya untuk mencegah Ebola terhambat kelompok-kelompok milisi yang menyerang pusat-pusat perawatan. Mereka menentang petugas kesehatan yang mencoba melacak dan mengisolasi orang yang telah melakukan kontak dengan pasien ebola.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan kembali mengadakan panel kunci untuk melihat apakah wabah itu membutuhkan peningkatan respons global.

Wabah

Pasien di Goma ialah seorang pendeta yang sedang dalam perjalanan ke Butembo, salah satu kota yang paling parah dilanda wabah.

Di sana, ia berkhotbah di tujuh gereja dan secara teratur menyentuh para jemaah. "Termasuk yang sakit," kata kementerian kesehatan, Minggu (14/7).

Pada hari Jumat ia naik bus kembali ke Goma dari Butembo bersama dengan 18 penumpang lainnya. Ketika tiba kembali di Goma pada Minggu pagi, dia pergi ke klinik karena mulai merasakan demam.

"Mengingat pasien dan semua penumpang di bus dari Butembo dapat diidentifikasi dengan cepat, risiko penyebaran penyakit di Kota Goma rendah," katanya.

Menurut pihak berwenang, pendeta itu dengan cepat dibawa kembali ke Butembo yang lebih siap untuk menangani kasus Ebola.

WHO mengatakan tim medis sejauh ini mengidentifikasi 60 orang yang telah melakukan kontak dengan si pendeta. Tiga puluh orang di antaranya telah divaksinasi.

Sementara itu, Gubernur Carly Nzanzu Kasivita kemudian menyatakan pendeta itu telah meninggal. "Dia meninggal saat dalam perjalanan," ungkapnya.

Munculnya wabah Ebola juga membuat warga negara tetangga Kongo yaitu Rwanda khawatir. Terlebih Kota Goma berdekatan dengan salah satu kota di Rwanda yaitu Gisenyi. (AFP/*/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya