Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Republik Demokratik Kongo mengimbau masyarakat tetap tenang setelah seorang pemuka agama terserang virus ebola di Kota Goma bagian timur. Dalam sebuah pernyataan, Gubernur Kivu Utara Carly Nzanzu Kasivita meminta kerja sama masyarakat agar senantiasa memerhatikan kebersihan. Ia juga mengimbau masyarakat segera melapor ke pihak berwenang jika ada kasus yang diduga penyakit ebola.
Kementerian Kesehatan pada Sabtu (13/7) menyebut 1.655 orang meninggal karena virus hemoragik tersebut sejak 1 Agustus tahun lalu.
Penyakit itu menyebar dari Kivu Utara ke negara tetangga Ituri. Hampir 700 orang telah disembuhkan dan lebih dari 160.000 orang telah divaksinasi.
Namun, upaya untuk mencegah Ebola terhambat kelompok-kelompok milisi yang menyerang pusat-pusat perawatan. Mereka menentang petugas kesehatan yang mencoba melacak dan mengisolasi orang yang telah melakukan kontak dengan pasien ebola.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan kembali mengadakan panel kunci untuk melihat apakah wabah itu membutuhkan peningkatan respons global.
Wabah
Pasien di Goma ialah seorang pendeta yang sedang dalam perjalanan ke Butembo, salah satu kota yang paling parah dilanda wabah.
Di sana, ia berkhotbah di tujuh gereja dan secara teratur menyentuh para jemaah. "Termasuk yang sakit," kata kementerian kesehatan, Minggu (14/7).
Pada hari Jumat ia naik bus kembali ke Goma dari Butembo bersama dengan 18 penumpang lainnya. Ketika tiba kembali di Goma pada Minggu pagi, dia pergi ke klinik karena mulai merasakan demam.
"Mengingat pasien dan semua penumpang di bus dari Butembo dapat diidentifikasi dengan cepat, risiko penyebaran penyakit di Kota Goma rendah," katanya.
Menurut pihak berwenang, pendeta itu dengan cepat dibawa kembali ke Butembo yang lebih siap untuk menangani kasus Ebola.
WHO mengatakan tim medis sejauh ini mengidentifikasi 60 orang yang telah melakukan kontak dengan si pendeta. Tiga puluh orang di antaranya telah divaksinasi.
Sementara itu, Gubernur Carly Nzanzu Kasivita kemudian menyatakan pendeta itu telah meninggal. "Dia meninggal saat dalam perjalanan," ungkapnya.
Munculnya wabah Ebola juga membuat warga negara tetangga Kongo yaitu Rwanda khawatir. Terlebih Kota Goma berdekatan dengan salah satu kota di Rwanda yaitu Gisenyi. (AFP/*/X-11)
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Untuk pertama kalinya, American Academy of Pediatrics (AAP) mengubah pendiriannya dengan menyatakan bahwa orang dengan HIV bisa menyusui bayinya jika mereka mengikuti pedoman tertentu
Ketika virusnya sudah terkontrol maka pemerintah harus bisa mengupayakan agar pemeriksaan dan pengambilan obat dilakukan tiga bulan sekali saja.
Hepatitis A bisa menjadi normal kembali karena dia biasanya menyerap inflamasi di sekitar hati.
RSV ialah infeksi yang utamanya menyerang sistem pernafasan terutama pada populasi rentan seperti bayi, anak kecil, dan orang dewasa lanjut usia.
Anak yang menderita cacar tetap dianjurkan untuk mandi serta tidak menggaruk lesi kulit, dan menjaga agar luka tetap kering.
Anak usia bawah lima tahun (balita) sangat rentan terkena infeksi virus ringan, dengan kemungkinan terpapar hingga 8-12 kali dalam setahun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved