Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GELOMBANG penangkapan imigran di Amerika Serikat (AS) akan dimulai pada pekan ini, sebuah prospek yang memicu keresahan, protes, kecaman, dan ketakutan.
Pada Sabtu malam, dilaporkan bahwa penggerebekan telah dilakukan di New York. Wali Kota Bill de Blasio mengatakan dalam sebuah tweet bahwa agen Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) telah mengambil tindakan di kota itu, tetapi tidak berhasil mengumpulkan penduduk di lingkungan Sunset Park Brooklyn dan Harlem.
Wali Kota Demokrat, yang mencalonkan diri dalam pencalonan presiden, mengatakan kotanya tidak akan bekerja sama dengan ICE.
Razia imigran diperkirakan menargetkan sekitar 2.000 migran di AS secara ilegal, tetapi prospek tersebut telah menimbulkan teror melalui sejumlah besar komunitas migran.
"Administrasi yang disengaja ini meneror keluarga imigran dan masyarakat semakin memburuk setiap hari," Mary Bauer, Wakil Direktur Hukum Proyek Keadilan Imigran Pusat Hukum Kemiskinan Selatan, mengatakan kepada Guardian.
"Perlakuan buruk terhadap anak-anak yang ditahan di fasilitas penahanan, serangan terhadap sistem suaka kami, dan serangan terhadap komunitas imigran melalui razia imigran menunjukkan bahwa prioritas pemerintah ini ialah meneror masyarakat dan tidak menyelesaikan masalah imigrasi bangsa kami," tegas Bauer.
Di Chicago pada Sabtu, sekitar 5.000 pemrotes berbaris menentang kebijakan imigrasi Trump, mengkritik Presiden Trump dan ICE.
Demonstrasi diadakan di kota-kota lain termasuk Phoenix, yang diperkirakan tidak termasuk di antara kota-kota yang dirazia.
Di Gedung Kongres AS, Capitol Hill, Ketua Fraksi Demokrat yang minoritas di Senat Chuck Schumer dari New York mengecam razia itu dan menilainya kejam. "Ini bukan upaya mengusir orang-orang yang membahayakan, tetapi tindakan brutal untuk menyebar ketakutan di kalangan komunitas imigran," ujarnya. (Guardian/*/I-1)
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengungkapkan bahwa sudah ada 58 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak operasi penindakan imigran di Amerika Serikat hingga saat ini.
PEMERINTAHAN Presiden Donald Trump tengah mendorong pelaksanaan deportasi massal dengan target ambisius yaitu mendeportasi satu juta imigran tanpa dokumen.
AKSI penggerebekan imigrasi oleh otoritas federal di berbagai titik di Los Angeles, Amerika Serikat, telah menyulut kecemasan luas di kalangan warga imigran.
Lebih dari 100 imigran ilegal dan lebih dari selusin anggota militer aktif ditahan setelah serangan terhadap sebuah klub malam bawah tanah di Colorado Springs.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem menyatakan AS memiliki hak hukum untuk menggunakan Kamp Tahanan Teluk Guantanamo untuk menahan migran ilegal.
Presiden Trump menandatangani memorandum yang mengarahkan pemerintah federal menyiapkan pangkalan Angkatan Laut AS di Guantanamo Bay, Kuba, menampung migran ilegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved