Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Tiongkok Yakin Konflik Perdagangan Bisa Dipecahkan

Tesa Oktiana Surbakti
11/7/2019 23:05
Tiongkok Yakin Konflik Perdagangan Bisa Dipecahkan
Bendera Amerika Serikat-Tiongkok di sebuah hotel di Beijing(AFP/Greg Baker)

TIONGKOK optimistis masalah perdagangan yang merusak hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dapat diselesaikan. Mengingat, kedua pemimpin negara sudah bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Jepang.

Washington dan Beijing saling melemparkan tarif terhadap komoditas dengan nilai lebih dari US$ 360 miliar, dalam perdagangan dua arah. Perang dagang mengguncang keberlangsungan industri manufaktur kedua pihak di wilayah Pasifik.

Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, sepakat untuk menghidupkan kembali perundingan. "Perhatian utama Tiongkok harus diselesaikan dengan baik. Kami percaya kedua pihak dapat mencermati kekhawatiran masing-masing melalui perundingan yang setara," ujar juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Gao Feng.

"Kami pasti dapat menemukan solusi untuk berbagai masalah," imbuhnya dalam konferensi pers rutin.

Sebelumnya, para perunding utama AS-Tiongkok melakukan pembicaraan lewat sambungan telepon. Namun, masih belum jelas seberapa besar dampaknya, sejak perundingan bilateral terhenti pada Mei lalu.

Begitu negosiasi terhambat, media pemerintah Tiongkok membingkai pemberitaan yang lebih nasionalistis terkait perang dagang. Mereka menerbitkan artikel dan komentar yang mengecam AS dan kebijakan tarifnya.

Baca juga: Iran Rebut Kapal Tanker Inggris, Trump Ancam Jatuhkan Sanksi

Pemerintah Tiongkok menguraikan tiga masalah utama yang harus dipenuhi untuk mencapai kesepakatan. Rinciannya, pembatalan semua tarif yang berlaku selama perang dagang, merealisasikan nilai yang lebih masuk akal dalam pembelian komoditas AS di Tiongkok, serta memastikan isi kesepakatan perdagangan yang seimbang.

Pada Kamis kemarin, Beijing menyerukan Washington segera mencabut sanksi terhadap raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei, yang masuk dalam daftar hitam karena dianggap mengancam keamanan nasional. "Kami melihat Huawei dan entitas Tiongkok lainnya masih dalam daftar pengawasan ekspor AS. Kami mendesak AS benar-benar memenuhi janjinya, dan menghentikan kekuatan negara untuk menjatuhkan perusahaan Tiongkok," tegas Gao.

Trump sempat mengisyaratkan persoalan Huawei masuk dalam bagian kesepakatan perdagangan. Di Osaka, Jepang, Trump sepakat untuk melunakkan beberapa pembatasan ekspor komponen penting AS ke Huawei.(AFP/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya