Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TIONGKOK optimistis masalah perdagangan yang merusak hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dapat diselesaikan. Mengingat, kedua pemimpin negara sudah bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Jepang.
Washington dan Beijing saling melemparkan tarif terhadap komoditas dengan nilai lebih dari US$ 360 miliar, dalam perdagangan dua arah. Perang dagang mengguncang keberlangsungan industri manufaktur kedua pihak di wilayah Pasifik.
Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, sepakat untuk menghidupkan kembali perundingan. "Perhatian utama Tiongkok harus diselesaikan dengan baik. Kami percaya kedua pihak dapat mencermati kekhawatiran masing-masing melalui perundingan yang setara," ujar juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Gao Feng.
"Kami pasti dapat menemukan solusi untuk berbagai masalah," imbuhnya dalam konferensi pers rutin.
Sebelumnya, para perunding utama AS-Tiongkok melakukan pembicaraan lewat sambungan telepon. Namun, masih belum jelas seberapa besar dampaknya, sejak perundingan bilateral terhenti pada Mei lalu.
Begitu negosiasi terhambat, media pemerintah Tiongkok membingkai pemberitaan yang lebih nasionalistis terkait perang dagang. Mereka menerbitkan artikel dan komentar yang mengecam AS dan kebijakan tarifnya.
Baca juga: Iran Rebut Kapal Tanker Inggris, Trump Ancam Jatuhkan Sanksi
Pemerintah Tiongkok menguraikan tiga masalah utama yang harus dipenuhi untuk mencapai kesepakatan. Rinciannya, pembatalan semua tarif yang berlaku selama perang dagang, merealisasikan nilai yang lebih masuk akal dalam pembelian komoditas AS di Tiongkok, serta memastikan isi kesepakatan perdagangan yang seimbang.
Pada Kamis kemarin, Beijing menyerukan Washington segera mencabut sanksi terhadap raksasa telekomunikasi Tiongkok, Huawei, yang masuk dalam daftar hitam karena dianggap mengancam keamanan nasional. "Kami melihat Huawei dan entitas Tiongkok lainnya masih dalam daftar pengawasan ekspor AS. Kami mendesak AS benar-benar memenuhi janjinya, dan menghentikan kekuatan negara untuk menjatuhkan perusahaan Tiongkok," tegas Gao.
Trump sempat mengisyaratkan persoalan Huawei masuk dalam bagian kesepakatan perdagangan. Di Osaka, Jepang, Trump sepakat untuk melunakkan beberapa pembatasan ekspor komponen penting AS ke Huawei.(AFP/OL-8)
Latihan militer gabungan Super Garuda Shield menyatukan lebih dari 6.000 pasukan dari 13 negara peserta.
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
AS memperluas upaya untuk menghambat Pengadilan Pidana Internasional atas penuntutannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Isu penolakan udang asal Indonesia asal AS itu menjadi sorotan penting bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari petambak, industri pengolahan, eksportir, hingga pemerintah.
Media internasional menyoroti langkah strategis diplomasi Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menurunkan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia.
Tingkat ketidakpercayaan tertinggi tercatat di Metro Manila dan Luzon Tengah sebesar 88%, dan terendah di Visayas sebesar 77%.
Ilmuwan Tiongkok berjuang menyelamatkan lumba-lumba tanpa sirip yang masih hidup di Sungai Yangtze.
SELAMA kampanye, Donald Trump berjanji akan menggunakan tarif untuk merevitalisasi industri Amerika, mendatangkan lapangan kerja, dan membantu Negeri Paman Sam kembali hebat.
Mengimpor barang dari Tiongkok adalah peluang besar bagi pebisnis di Indonesia. Harga produk yang kompetitif, pilihan supplier yang banyak, dan kualitas yang bervarias.
Seorang warga Tiongkok dihukum delapan tahun penjara karena menyelundupkan senjata api ke Korea Utara.
Ilmuwan Tiongkok menemukan cara mengubah stem cell atau sel punca manusia menjadi sel otak penghasil dopamin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved