Trump Kecam PM Inggris soal Nota

Mediaindonesia
10/7/2019 07:00
 Trump Kecam PM Inggris soal Nota
Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Washington, Senin 8 Juli 2019.((Foto: AFP/NICHOLAS KAMM))

PRESIDEN AS Donald Trump melancarkan serangan hebat terhadap Perdana Menteri Inggris Theresa May. Hal ini menyusul kebocoran nota diplomatik Inggris yang sangat kritis terhadap kepresidenannya.

London telah berupaya membendung keretakan yang disebabkan rilis telegram rahasia akhir pekan ini ketika utusannya untuk Washington, Kim Darroch, menggambarkan pemimpin AS tersebut sebagai orang yang tidak kompeten" dan Gedung Putih 'disfungsional'.

Tampak gusar dengan dukungan May untuk sang duta besar, Trump menyerang sang perdana menteri atas penanganannya dalam negosiasi Brexit dan bersukacita atas kepergiannya sebagai perdana menteri Inggris.

"Betapa kacau apa yang dia dan wakilnya telah ciptakan," ujar Trump menggerutu dalam serangkaian cicitannya di Twitter. "Saya memberitahunya bagaimana itu harus dilakukan, tetapi dia memutuskan untuk menempuh cara lain."

"Kabar baiknya bagi Inggris Raya yang indah ialah bahwa mereka akan segera memiliki Perdana Menteri baru," tulisnya.

Adapun terhadap Darroch, Trump menyatakan tidak akan melakukan kontak lebih lanjut dengannya.

"Saya tidak tahu si Duta Besar, tetapi dia tidak disukai atau dipikirkan dengan baik di AS," kata Trump. "Kami tidak akan lagi berurusan dengannya," Trump berjanji.

Publikasi nota dalam surat kabar Mail on Sunday itu datang hanya sebulan setelah Trump menikmati kunjungan kenegaraan ke Inggris. Ia disambut dengan hormat di Istana Buckingham dan menerima jamuan makan malam bersama ratu Inggris.

Mempersulit London

Insiden itu dinilai akan mempersulit upaya London dalam mencapai kesepakatan perdagangan baru dengan sekutu utamanya, yaitu Amerika Serikat.

Para pejabat Inggris sejauh ini membela Darroch karena dianggap menjalankan tugasnya dengan memberikan laporan 'jujur' tentang perkembangan di Washington.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan pelaku pembocoran nota itu, jika teridentifikasi, akan menghadapi 'konsekuensi yang sangat serius'.

Wakilnya untuk urusan AS, Alan Duncan, mengatakan kepada polisi bahwa parlemen bisa meluncurkan penyelidikan mereka sendiri 'jika bukti kriminalitas ditemukan'. (AFP/*/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya