Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lagarde Dinominasikan Jadi Presiden Bank Sentral Eropa

Antara
03/7/2019 10:45
Lagarde Dinominasikan Jadi Presiden Bank Sentral Eropa
Christine Lagarde(AFP/SAUL LOEB)

DIREKTUR Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, Selasa (2/7) mengatakan bahwa ia merasa terhormat telah dinominasikan sebagai presiden Bank Sentral Eropa (ECB) dan telah memutuskan untuk sementara waktu mundur dari Kepemimpinan IMF selama periode pencalonan.    

"Saya merasa terhormat telah dinominasikan untuk Kepresidenan Bank Sentral Eropa," kata Lagarde dalam sebuah pernyataan.

"Mengingat hal ini dan berkonsultasi dengan Komite Etika Dewan Eksekutif IMF, saya memutuskan untuk sementara waktu melepaskan tanggung jawab saya sebagai Direktur Pelaksana IMF selama periode pencalonan," imbuhnya.    

Lagarde yang berkebangsaan Prancis akan menjadi perempuan pertama yang memimpin ECB.

Dia akan menggantikan Mario Draghi, yang masa jabatannya delapan tahun berakhir pada 31 Oktober.    

Baca juga: IMF Sebut Tensi Perang Dagang AS-Tiongkok Ancam Ekonomi Global

Nominasi Lagarde adalah bagian dari perjanjian para pemimpin Uni Eropa (UE) tentang kepemimpinan masa depan lembaga-lembaga Uni Eropa, yang juga termasuk mengusulkan Ursula von der Leyen, menteri pertahanan Jerman, untuk menjadi Presiden Komisi Eropa berikutnya.    

"Christine Lagarde, dengan latar belakang internasionalnya dan berdiri sebagai direktur pelaksana Dana Moneter Internasional saat ini, akan menjadi presiden Bank Sentral Eropa yang sempurna," kata Presiden Dewan Eropa Donald Tusk dalam konferensi pers.    

Pada 5 Juli 2011, Lagarde menjadi direktur pelaksana IMF ke-11 dan perempuan pertama yang memegang posisi itu. Dia terpilih untuk masa jabatan lima tahun kedua sebagai direktur pelaksana IMF, yang dimulai pada 5 Juli 2016.

Sebelum bergabung dengan IMF, Lagarde menjabat sebagai menteri keuangan Prancis dari 2007 hingga 2011. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya