Perang Dagang AS-Tiongkok Reda Pasca-KTT G-20

Denny Parsaulian Sinaga
01/7/2019 07:50
Perang Dagang AS-Tiongkok Reda Pasca-KTT G-20
Presiden Tiongkok Xi Jinping (kanan) bersalaman dengan Presien AS Donald Trump di KTT G-20.(AFP/Brendan Smialowski)

PERANG dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok diprediksi bakal mereda seusai kedua pemimpin negeri superpower itu bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara G-20 di Osaka, Jepang, akhir pekan lalu.  

Meredanya perang dagang itu ditandai oleh pernyataan Presiden AS, Donald Trump, Minggu (30/6), yang memuji pembicaraan perdagangan antara dirinya dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.

Trump menyebut pembicaraan mereka kini jauh lebih baik daripada yang diharapkan. Trump pun berjanji untuk menunda penaikan tarif lebih lanjut saat negosiasi berlanjut.

“Kualitas transaksi jauh lebih penting daripada kecepatannya. Aku tidak terburu-buru, tetapi segalanya terlihat sangat bagus!” tweet Trump.

Gencatan senjata yang menghenti­kan perusakan akibat friksi perdagangan terjadi setelah pertemuan yang diduga bakal panas antara dua pemimpin negara ekonomi utama dunia itu di sela-sela KTT G-20.

Trump, Sabtu (29/6), menyebut pertemuan di Kota Osaka Jepang sangat baik. “Kami kembali ke jalurnya,” katanya saat itu.

Dia mengonfirmasi bahwa Washing­ton telah berkomitmen untuk tidak mengenakan tarif baru pada ekspor Beijing.

“Kami tidak akan menambahkan jumlah luar biasa berupa tambahan US$350 miliar yang tersisa yang dapat berupa pajak atau dikenai tarif. Kami tidak melakukan itu, kami akan be­kerja dengan Tiongkok di tempat kami terhenti untuk melihat apakah kami dapat membuat kesepakatan,“ kata Trump saat konferensi pers. “Kami akan terus bernegosiasi.”

Dia menambahkan, dalam sebuah tweet, Minggu (30/6), Tiongkok telah setuju untuk membeli sejumlah besar produk pertanian dari para petani besar AS.

“Saya memiliki pertemuan hebat dengan Presiden Xi dari Tiongkok kemarin, yakni jauh lebih baik dari yang diharapkan,” katanya. “Yang penting, kami telah membuka kembali negosiasi dengan Tiongkok karena hubungan kami dengan mereka terus menjadi sangat baik.”

Implementasi
Stephen Innes, analis pasar di Va­nguard Markets, menilai implikasi atas meredanya perang dagang kemungkin­an dapat dilihat dari pengenaan tarif baru dari AS terhadap RRT yang akhirnya terhindari.

“Skenario kasus dipenuhi di G-20 dan sementara tidak lebih buruk untuk dipakai, mari kita lihat apa yang dihasilkan oleh G-20,” kata Innes.

Trump membuat nada berdamai saat kedatangannya di Jepang untuk menghadiri KTT G-20 meskipun dia mengatakan ekonomi Tiongkok berantakan sebelum ia berangkat ke Osaka. Trump mengatakan dia siap untuk membuat kesepakatan bersejarah dengan Tiong­kok ketika para pemimpin memulai pertemuan. Xi pun mengatakan bahwa dialog lebih baik daripada konfrontasi.

Sebelumnya, dalam pernyataan terakhir mereka, para pemimpin G-20 menga­kui ketegangan perdagangan dan geopolitik telah meningkat.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, menilai kesepakatan negosiasi perdagangan Trump dan Xi di sela-sela pertemuan KTT G-20 bisa meredakan tensi perang dagang. Namun, itu masih perlu dilihat implementasinya. “Komitmen politik ini penting untuk memastikan perang dagang tidak kian meruncing atau meluas dalam waktu dekat.” (Nur/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya