Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PENGAWAL Revolusi Iran menyatakan telah menembak jatuh pesawat tanpa awak (drone) mata-mata milik Amerika Serikat (AS). Langkah itu diambil karena pesawat tersebut melintasi wilayah udara Iran.
"Pesawat pengintai Global Hawk buatan AS diturunkan oleh Angkatan Udara AS di Hormozgan, provinsi wilayah selatan," bunyi keterangan Penjaga Revolusi Iran, sebagaimana dilaporkan Press TV.
Baca juga: Xi Jinping Tiba di Pyongyang
Akan tetapi, stasiun televisi pemerintah berbahasa Inggris itu tidak menampilkan video pesawat yang dimaksud. Insiden terjadi di tengah ketegangan AS dan Iran yang meningkat. Washington menuding Teheran berada di belakang serangkaian operasi yang menyasar kapal tanker minyak di perairan Teluk.
Iran membantah tuduhan AS, dan sebaliknya menyatakan Washington sebagai dalang dari serangan. AS disinyalir menggencarkan operasi untuk membuktikan kekuatan terhadap Iran.
Wilayah Hormozgan berbatasan dengan Selat Hormuz, yang menjadi lokasi serangan kapal tanker. Hubungan antara Teheran dan Washington mulai memanas, sejak AS menarik diri dari perjanjian nuklir multilateral 2015. Apalagi, AS kembali menjatuhkan sanksi kepada Iran.
AS telah memperkuat kehadiran militernya di kawasan Timur Tengah. Pemerintahan Donald Trump juga memasukkan Pengawal Revolusi Iran dalam daftar hitam organisasi teroris. Namun, pejabat tinggi keamanan Teheran menegaskan tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan perpecahan konflik.
"Tidak akan ada perang (antara Iran dan AS), karena tidak ada alasan untuk perang," tukas laksamana muda Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, dikutip kantor berita resmi IRNA. (AFP/Tes)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved